Pertagas Niaga (PTGN) Suplai LNG Perdana untuk Industri di Bontang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertagas Niaga (PTGN) menyuplai LNG perdana bagi industri di Kota Bontang, tepatnya ke PT Energi Unggul Persada (EUP) yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak kelapa sawit.

President Director Pertagas Niaga Aminuddin mengungkapkan, kebutuhan LNG EUP mencapai 462 MMBTUD yang digunakan untuk boiler pabrik. Kebutuhan ini juga berpotensi bertambah seiring rencana ekspansi pabrik.

Adapun, LNG dipasok dari Filling Station Plant 26 Pertamina Gas di area PT Badak LNG yang selanjutnya diantarkan menggunakan truk ISOtank. “Ini langkah yang membanggakan karena akhirnya industri di Bontang memanfaatkan LNG yang diproses dari wilayahnya sendiri,” kata Aminuddin dalam keterangan resmi, Rabu (20/4).


Baca Juga: Pertagas akan Pasok Gas Bumi ke Kawasan Industri Jababeka

Aminuddin berharap dengan penyaluran perdana ini, maka industri lain juga bakal turut serta memanfaatkan suplai LNG dari PTGN. “Kami merasakan ada cost saving dengan LNG dan kami senang punya andil sebagai industri yang beralih ke energi yang ramah lingkungan,” terang Factory Manager PT EUP, Hendri Chandra. 

Sejak 1972, Kota Bontang dikenal telah berkontribusi besar dalam industri LNG. Pemanfaatan LNG ini menguatkan kesadaran pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya di kalangan industri. 

Baca Juga: Pertagas Niaga Lakukan Uji Coba Pemanfaatan CNG di Bali

Aminuddin menjelaskan, Pertagas Niaga selama ini telah menjadi pelopor dalam niaga LNG untuk suplai industri pabrik, komersial, fasilitas publik maupun industri kecil menengah seperti hotel, rumah sakit, restoran maupun kafe sejak tahun 2015 dengan volume rata-rata 12.000 MMBTUD yang disuplai dari Filling Station Bontang. 

LNG dinilai menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi bagi wilayah yang belum terjangkau infrastruktur jaringan pipa gas salah satunya adalah kawasan Indonesia Timur. "Pemanfaatan LNG selain sebagai energi transisi menuju energi hijau, juga merupakan bagian upaya mewujudkan pemerataan dan kemandirian energi dalam negeri," pungkas Aminuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo