KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. PT Pertagas Niaga (PTGN) melakukan suplai gas alam cair atau
Liquefied Natural Gas (LNG) perdana ke Kawasan Industri Makassar. Adapun, suplai perdana ini berupa satu ISO tank LNG yang setara dengan 400 MMBTU ini kemudian diregasifikasi untuk menjadi bahan bakar incenerator bagi konsumen PT Wastec International.
Baca Juga: Pemakaian jaringan gas diprediksi meningkat akibat corona President Director PT Pertagas Niaga Linda Sunarti menjelaskan, LNG ini dikirim dari Filling Station di PT Badak NGL, Kota Bontang, Kalimantan Timur yang kemudian diseberangkan kapal laut dengan dikemas melalui ISO tank ISO tank PT Aico Energy selaku
transporter Wastec. Menurutnya, suplai LNG ISO tank oleh PTGN dilakukan guna memenuhi kebutuhan energi gas khususnya pada wilayah-wilayah yang belum tersambung jaringan pipa gas. "Perluasan pasar LNG juga dilakukan untuk mewujudkan pemerataan energi di Indonesia sebagai salah satu amanat Pemerintah khususnya di wilayah Indonesia Timur. Kepastian suplai LNG ini nantinya juga akan mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi ke depan," ujar Linda dalam keterangan pers tertulisnya, Jumat (15/5). Senada, Plt. Direktur Utama Kawasan Industri Makassar Muhammad Mahmud menilai, selain sebagai energi bersih, pemanfaatan LNG juga mampu memberikan efisiensi cukup signifikan dibandingkan dengan BBM dan berdampak pada penurunan biaya operasional bagi penggunanya.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan optimalkan penggunaan gas bumi untuk transportasi "Kami menyambut baik kerjasama dengan PTGN dan mendukung penuh
tenant-tenant di KIMA untuk konversi ke energi LNG," ujar Muhammad. Asal tahu saja, PTGN selaku anak perusahaan PT Pertamina Gas yang bergerak dalam bidang niaga gas alam telah mempelopori bisnis niaga LNG melalui ISO tank sejak tahun 2015. PTGN mengungkapkan, upaya pemanfaatan LNG ISO tank semakin meluas setiap tahunnya guna memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik, rumah sakit, pusat perbelanjaan maupun industri perhotelan baik di wilayah Kalimantan, Jawa, Bali maupun Indonesia Timur. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .