Pertagas raih kerjasama bisnis PPG dan PJBG



JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui afiliasinya, PT Pertamina Gas (Pertagas) berhasil mendapatkan kerjasama bisnis baru. Pertagas telah meneken perjanjian kerja sama bisnis gas dengan beberapa pihak, antara lain perjanjian pengangkutan gas (PPG) dengan PT Parna Raya dan PT Inti Alasindo.

Lalu, perjanjian jual beli gas (PJBG) antara PT Pertagas Niaga dan PHE Offshore North West Java (ONWJ), EMP ONWJ Ltd, KUFPEC Indonesia (ONWJ) B.V.

Sesuai PPG dengan Parna Raya dan Inti Alasindo, Pertagas akan mengangkut masing-masing 40 mmscfd gas. Sumber pasokan gas dari kedua perusahaan tersebut berasal dari Husky - CNOOC Madura Limited (HCML).


Gas akan disalurkan dari lapangan BD ke Onshore Receiving Facilities (ORF) Kraton milik HCML selanjutnya disambung (tie in) ke pipa transmisi gas open access Porong-Grati, melalui pipa transmisi open access Semare sepanjang ± 12 km yang akan dibangun Pertagas.

Konsumen utama gas tersebut adalah pembangkit listrik milik Indonesia Power (IP) di Grati, Kabupaten Pasuruan. Kerja sama ini adalah salah satu bagian dari program 35.000 MW yang sudah dicanangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Gas milik Parna Raya seluruhnya untuk IP Grati, sedangkan gas milik Inti Alasindo sebagian untuk kebutuhan Industri di Jawa Timur, memanfaatkan pipa eksisting milik Pertagas yang sudah ada dari Porong - Gresik.

Sementara, untuk PJBG, jumlah kontrak yang diperjanjikan sebesar 1,24 tbtu (trillion british thermal unit) dengan Jumlah Penyerahan Harian 3 bbtud untuk tahun 2016 dan 8 bbtud untuk tahun 2017.

Gas dikirim melalui Onshore Receiving Facility (ORF) Cilamaya dan pipa eksisting milik Pertagas di Jawa Barat untuk mendukung kegiatan industri di wilayah Jawa Barat seperti keramik, kaca, pabrik otomotif, pabrik alat berat, pabrik bahan material bangunan dan pabrik makanan.

"Perjanjian jual beli dan juga pengangkutan gas oleh Pertamina dan afiliasinya bersama para mitra merupakan bentuk konkret komitmen Pertamina sebagai BUMN energi dalam penyediaan energi bagi industri strategis dan ketenagalistrikan nasional," kata Direktur Gas dan EBT Pertamina Yenni Andayani.

Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya menambahkan, kerjasama ini adalah bagian dari pengembangan portofolio bisnis Pertagas terutama di bidang niaga dan tranportasi gas. "Selain untuk keberlanjutan usaha Pertamina, kesepakatan yang ditandatangani hari ini tentu sangat dinantikan karena dampak positifnya bagi perekonomian nasional," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini