KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Avrist Assurance terus memperkuat kanal distribusi untuk mempertahankan kinerja keuangan menjadi lebih sehat dan stabil pada tahun ini. Bahkan tahun 2020 lalu, perusahaan mencatatkan perolehan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 126,9 miliar. Dengan rasio solvabilitas (RBC) sebesar 430%, jauh di atas standar yang telah ditetapkan oleh OJK yakni sebesar 120%. "Perolehan ini semakin mengukuhkan Avrist assurance sebagai perusahaan asuransi terpercaya dengan performa keuangan yang kuat," kata Ian Ferdinan Natapradja, Direktur Avrist Assurance, Rabu (30/6).
Tahun 2021 ini, Avrist Assurance berfokus pada penyediaan produk perlindungan yang sesuai kebutuhan masyarakat, serta peningkatan profitabilitas yang berkelanjutan. Untuk mendukung tujuan tersebut, perusahaan melakukan transformasi pada operasional bisnis dengan mengadaptasi digitalisasi. Langkah ini diwujudkan dengan penerbitan e-policy, layanan berbasis digital melalui Customer Portal, serta penyediaan produk perlindungan yang 100% berbasis online yaitu Avrist Simple Start. Produk Avrist Simple Start dipasarkan secara online dan dapat dibeli melalui situs e-commerce shop.avrist.com.
Baca Juga: Tahun lalu, Avrist Assurance kantongi laba Rp 126,9 miliar Avrist Assurance juga akan memperkuat kanal distribusi dengan menyediakan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat. Perusahaan mengutamakan produk perlindungan murni yaitu asuransi jiwa dan kesehatan tradisional yang dapat memberikan perlindungan pasti kepada nasabah. Saat ini Avrist Assurance tengah mengembangkan layanan berbasis online bagi seluruh nasabah, sehingga diharapkan ke depannya pelayanan untuk nasabah dapat diakses lebih mudah. Dengan layanan ini, nasabah dapat memperoleh informasi status polis hingga rekanan rumah sakit terdekat sebagai bentuk pelayanan prima perusahaan.
Rangkaian strategi tersebut didukung dengan pengembangan sumber daya manusia yang memadai. Perusahaan berkomitmen untuk mengoptimalkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, agar mampu bersaing dan memenangkan kompetisi di industri asuransi Indonesia. Ia meyakini bahwa kolaborasi antar kanal distribusi dapat memudahkan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas yang berkelanjutan. Seperti kanal EBD yang bergerak pada industri B2B, dapat berkolaborasi dengan unit DPLK agar pelayanan untuk klien korporat dapat lebih komprehensif. "Kanal bancassurance juga dapat memperluas kolaborasinya dengan mitra perbankan untuk memasarkan produk bancassurance kepada khalayak," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi