KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan bagi para pelaku industri pembiayaan. Melemahnya ekonomi membuat risiko pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NFP) berpotensi membengkak. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan NPF di level 0,8% pada penghujung 2020. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan segmen yang menekan NPF perusahaan didominasi oleh debitur yang terdampak pandemi kendaraan LCGC untuk transportasi online. “Target NPF di 2021 tetap di 0,8%. MTF telah menetapkan strategi mencapai NPF tersebut. Mulai dari perkuat reminder dengan email dan sms blast ke debitur. Ada juga notifikasi yang dikirim baik yang berhasil maupun gagal bayar,” kata Harjanto kepada Kontan.co.id, Rabu (20/1).
Pertahankan NPF di level 0,8% pada tahun 2021, begini strategi Mandiri Tunas Finance
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan bagi para pelaku industri pembiayaan. Melemahnya ekonomi membuat risiko pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NFP) berpotensi membengkak. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan NPF di level 0,8% pada penghujung 2020. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan segmen yang menekan NPF perusahaan didominasi oleh debitur yang terdampak pandemi kendaraan LCGC untuk transportasi online. “Target NPF di 2021 tetap di 0,8%. MTF telah menetapkan strategi mencapai NPF tersebut. Mulai dari perkuat reminder dengan email dan sms blast ke debitur. Ada juga notifikasi yang dikirim baik yang berhasil maupun gagal bayar,” kata Harjanto kepada Kontan.co.id, Rabu (20/1).