JAKARTa. Kompetisi di ranah mikro berdampak positif ke pembentukan bunga kredit. Pemain lawas tak kuasa lagi menggetok bunga tinggi. Ia harus pangkas bunga agar kompetitif dengan pemain-pemain baru di ceruk ini. Persaingan di ranah mikro ini tecermin dalam laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Raja kredit UMKM ini mencatatkan penurunan marjin bunga bersih (NIM) menjadi 8,49% kuartal II-2012 dari posisi yang sama 2011 sebesar 9,88%. Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengatakan, perseroan sengaja menurunkan NIM karena merasa tersaingi bank-bank lain yang mulai menggarap bisnis kredit mikro. Agar pendapatan tak ikut merosot, manajemen akan menggenjot volume. "Kedepan kalau ingin mempertahankan NIM dua digit akan sangat berat," katanya, Jumat (27/7).
Pertahankan pasar mikro, BRI menahan NIM
JAKARTa. Kompetisi di ranah mikro berdampak positif ke pembentukan bunga kredit. Pemain lawas tak kuasa lagi menggetok bunga tinggi. Ia harus pangkas bunga agar kompetitif dengan pemain-pemain baru di ceruk ini. Persaingan di ranah mikro ini tecermin dalam laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Raja kredit UMKM ini mencatatkan penurunan marjin bunga bersih (NIM) menjadi 8,49% kuartal II-2012 dari posisi yang sama 2011 sebesar 9,88%. Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengatakan, perseroan sengaja menurunkan NIM karena merasa tersaingi bank-bank lain yang mulai menggarap bisnis kredit mikro. Agar pendapatan tak ikut merosot, manajemen akan menggenjot volume. "Kedepan kalau ingin mempertahankan NIM dua digit akan sangat berat," katanya, Jumat (27/7).