Pertama kali sejak Juni, Beijing lakukan penguncian untuk kendalikan virus corona



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah Beijing mengunci 10 area di Distrik Shunyi pada Selasa (29/12), penguncian pertama di Ibu Kota China sejak Juni dan Juli lalu, untuk menekan penyebaran virus corona baru.

Beijing melaporkan 16 infeksi dan tiga kasus asimtomatik sejak 18 Desember, ketika kasus awal ditemukan. Sebagian besar kasus terjadi di Shunyi, yang melarang kurir memasuki kompleks perumahan.

Enam desa, tiga bangunan, dan satu zona industri termasuk di antara kawasan yang dikunci di Distrik Shunyi, menurut seorang pejabat Pemerintah Kota Beijing pada konferensi pers Selasa (29/12).


Meski jumlah kasus baru lebih sedikit dibanding Juni dan Juli, otoritas Beijing meningkatkan langkah-langkah untuk mengendalikan virus corona yang muncul di tiga distrik, tempat ratusan ribu penduduk telah menjalan tes Covid-19.

"(Upaya) pencegahan dan pengendalian Covid-19 di ibu kota perlu memulai mode darurat," kata seorang juru bicara Pemerintah Beijing pada konferensi pers Selasa, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Thailand laporkan kematian pertama akibat virus corona, setelah hampir dua bulan

Pemerintah Beijing membatalkan pertemuan skala besar, seperti pameran kuil dan acara olahraga, serta mengendalikan ukuran acara offline seperti pesta tahunan.

Pada Minggu (27/12), Pemerintah Beijing mengatakan, akan meningkatkan jumlah gerbong di sistem metro untuk menyebar penumpang, dan membatasi kehadiran di tempat-tempat wisata dan hiburan hingga 75% dari kapasitas.

Acara musik live juga dibatalkan, termasuk pesta kembang api pada malam Tahun Baru. Institusi pendidikan, dari sekolah dasar hingga Universitas Tsinghua yang bergengsi melarang masuk orang luar yang tidak punya kepentingan.

Siswa sekolah dasar dan beberapa dari sekolah menengah juga akan memulai liburan musim dingin hingga dua minggu lebih awal bulan depan, periode perjalanan puncak sebelum Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.

Pemerintah Beijing juga mendesak penduduk untuk tinggal di rumah selama liburan, dengan pejabat di Distrik Yanqing menyalakan pengeras suara untuk menasihati penduduk agar tidak bepergian ke luar wilayah tersebut.

Selanjutnya: Tembus 186.000, jumlah kematian akibat corona di Rusia tertinggi ketiga di dunia

Editor: S.S. Kurniawan