Pertama kali sejak pelantikan Biden, kapal perang AS berlayar lewat Selat Taiwan



KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) berlayar melalui Selat Taiwan pada Kamis (4/2), pelayaran pertama ke titik terpanas itu sejak pelantikan Presiden Joe Biden.

Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke melakukan transit rutin melalui jalur air yang memisahkan China dan Taiwan, Armada Ketujuh AS mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kapal perang AS secara berkala melakukan latihan navigasi di Selat Taiwan, seringkali memicu tanggapan marah dari China yang mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya.


Beijing memandang setiap kapal yang melewati Selat Taiwan pada dasarnya sebagai pelanggaran kedaulatannya. Sementara AS dan banyak negara lain memandang rute itu sebagai perairan internasional yang terbuka untuk semua.

Pelayaran oleh USS John S. McCain "menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Armada Ketujuh AS, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: AS: Ancaman rudal yang ditimbulkan oleh China semakin meningkat

"Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," ungkap Armada Ketujuh AS.

Setelah penerbangan kapal pengintai

Kementerian Pertahanan Taiwan mengonfirmasi perjalanan tersebut tanpa mengidentifikasi kapal perang AS tersebut.

Transit itu berlangsung setelah dua pesawat pengintai AS dan satu pesawat tanker terbang di dekat wilayah udara Taiwan pada Senin (1/2), menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, yang tidak mengungkapkan rute mereka.

China telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan sejak terpilihnya Presiden Tsai Ing-wen pada 2016, karena dia menolak untuk mengakui sikap Beijing bahwa pulau itu adalah bagian dari "satu China".

Tahun lalu, pesawat militer China membuat rekor 380 "serangan" ke zona pertahanan Taiwan, dengan beberapa analis memperingatkan, ketegangan antara kedua belah pihak mencapai puncaknya sejak pertengahan 1990-an.

Selanjutnya: Mencemaskan! Terbuka kemungkinan perang nuklir antara Amerika dengan China-Rusia

Editor: S.S. Kurniawan