Pertama kalinya, angka penyalahgunaan ganja di Jepang lampaui 5.000 orang



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kepolisian Jepang pada Kamis (8/4) mengumumkan, jumlah kasus penyalahgunaan ganja sepanjang 2020 mencapai rekor tertinggi, setidaknya dalam dekade terakhir. Untuk pertama kalinya, jumlah kasus pelanggar ada di atas 5.000.

Tercatat, ada 5.034 orang yang terlibat dalam kejahatan terkait ganja di Jepang pada 2020. Mayoritas merupakan remaja dan pemuda di usia 20-an.

Melansir Kyodo, angka tersebut naik 713 kasus dari tahun sebelumnya dan menegaskan kenaikan ketujuh tahun secara berturut-turut. Ini juga kali pertama jumlahnya melebihi angka 5.000.


Baca Juga: Program bantuan vaksin COVAX telah berhasil menjangkau lebih dari 100 negara

Badan Kepolisian Nasional Jepang memperingatkan, banyak anak muda tidak menyadari risiko narkoba. Peredaran informasi secara online justru membuat banyak pemuda disesatkan.

Untuk mengatasi masalah ini, Kepolisian Jepang berjanji untuk meningkatkan patroli dunia maya dan menindak transaksi narkoba menggunakan media sosial.

Berdasarkan survei yang melibatkan 748 pelanggar, hanya 16,7% di antaranya yang mengatakan mereka sadar akan bahaya penggunaan ganja. Parahnya lagi, mayoritas merupakan penduduk usia muda.

Dari 5.034 orang pelanggan di tahun lalu, sebanyak 887 berusia antara 14 dan 19 tahun, naik 278 dari tahun sebelumnya. Sementara 2.540 orang lainnya berusia 20-an, naik 590 dari tahun sebelumnya.

Sangat disayangkan, di antara pelanggar muda tahun lalu, 159 di antaranya adalah siswa sekolah menengah atas dan 8 orang siswa sekolah menengah pertama, dengan yang termuda adalah siswa berusia 14 tahun.

Baca Juga: Pasar Wuhan yang disebut jadi sumber virus corona kabarnya akan dihancurkan