KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi dalam negeri masih dinaungi awan gelap. Kemarin, lelang surat berharga syariah negara (SBSN) sepi peminat. Buktinya, dalam lelang tersebut, jumlah penawaran yang masuk hanya Rp 8,615 triliun, tak jauh dari target indikatif pemerintah Rp 8 triliun. Mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total nominal yang akhirnya dimenangkan pemerintah hanya Rp 5,095 triliun. Ini menjadi lelang pertama di 2018 yang tak mencapai target indikatif sebesar Rp 8 triliun. Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, tekanan di pasar obligasi hingga pelemahan rupiah membuat investor cenderung berhati-hati dalam melakukan investasi. Ini terjadi baik di pasar primer maupun sekunder.
Pertama pada tahun ini, lelang sukuk gagal mencapai target
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi dalam negeri masih dinaungi awan gelap. Kemarin, lelang surat berharga syariah negara (SBSN) sepi peminat. Buktinya, dalam lelang tersebut, jumlah penawaran yang masuk hanya Rp 8,615 triliun, tak jauh dari target indikatif pemerintah Rp 8 triliun. Mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total nominal yang akhirnya dimenangkan pemerintah hanya Rp 5,095 triliun. Ini menjadi lelang pertama di 2018 yang tak mencapai target indikatif sebesar Rp 8 triliun. Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, tekanan di pasar obligasi hingga pelemahan rupiah membuat investor cenderung berhati-hati dalam melakukan investasi. Ini terjadi baik di pasar primer maupun sekunder.