JAKARTA. Mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi atau pertamax disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya realisasi premium pada Februari lalu. Pasalnya, BPH migas mencatat, realiasi premium pada Februari 2011 mencapai sebesar 1.822.098 kiloliter (KL), melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 1.706.361 KL. Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono tak menampik hal tersebut. Ia mengakui, ada kemungkinan peralihan konsumen pertamax ke premium lantaran makin mahalnya harga pertamax. "Saya belum hitung elastisitasnya, tapi pasti ada swing (peralihan) sedikit," terangnya saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Senin (7/3). Selain itu, ada kemungkinan penyebab kelebihan kuota diakibatkan adanya penyelundupan. Untuk itu, pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengurangi tingkat penyelundupan itu. "Mungkin (ada penyelundupan), namanya kemungkinan, ya ada saja kemungkinan itu. Kita dari BPH Migas akan ada penegakkan hukum sama Polri," tandasnya. Kendati demikian, meski adanya kelebihan kuota, Tubagus menyatakan belum ada rencana penambahan kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun ini. Menurutnya, hingga saat ini kuota BBM bersubsidi tetap dipatok pada 38,5 juta KL.
Pertamax mahal, realisasi premium pada Februari lebihi kuota
JAKARTA. Mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi atau pertamax disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya realisasi premium pada Februari lalu. Pasalnya, BPH migas mencatat, realiasi premium pada Februari 2011 mencapai sebesar 1.822.098 kiloliter (KL), melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 1.706.361 KL. Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono tak menampik hal tersebut. Ia mengakui, ada kemungkinan peralihan konsumen pertamax ke premium lantaran makin mahalnya harga pertamax. "Saya belum hitung elastisitasnya, tapi pasti ada swing (peralihan) sedikit," terangnya saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Senin (7/3). Selain itu, ada kemungkinan penyebab kelebihan kuota diakibatkan adanya penyelundupan. Untuk itu, pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengurangi tingkat penyelundupan itu. "Mungkin (ada penyelundupan), namanya kemungkinan, ya ada saja kemungkinan itu. Kita dari BPH Migas akan ada penegakkan hukum sama Polri," tandasnya. Kendati demikian, meski adanya kelebihan kuota, Tubagus menyatakan belum ada rencana penambahan kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun ini. Menurutnya, hingga saat ini kuota BBM bersubsidi tetap dipatok pada 38,5 juta KL.