JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife mencatat sektor pertambangan masih menjadi salah satu penopang aset mereka di program pesangon. Hampir separuh dana aset program pesangon mereka berasal dari segmen tersebut. Head of Employee Benefit Distribution Manulife Karyadi Pranoto mengatakan hingga semester pertama 2015 ini, total aset yang dikelola DPLK Manulife telah menembus Rp 11,3 triliun. Dari jumlah tersebut aset dari program pesangon telah mencapai sekira Rp 3 triliun. Nah dari jumlah itu, sekitar 40%-50% diantaranya merupakan dana program pesangon dari perusahaan pertambangan. "Termasuk dari industri migas, sisanya ada dari pertambangan baru bara dan mineral lain," kata dia, Rabu (5/8). Menurut dia, program pesangon memang cukup penting di industri pertambangan. Salah satunya terkait harga komoditas yang kerap naik turun sehingga tak menutup kemungkinan untuk merumahkan karyawan saat bisnis anjlok. Selain itu bisnis pertambangan juga terikat kontrak dengan jangka waktu tertentu. Sehingga saat kontraknya tak diperpanjang, potensi tak dilanjutkannya masa kerja dari karyawan mereka pun besar. Dia menambahkan selain dari perusahaan pertambangan, beberapa sektor lain yang menyumbang cukup besar dari dana kelolaan program pesangon mereka adalah dari sektor perbankan, jasa keuangan lain, dan manufaktur. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertambangan dominasi aset pesangon DPLK Manulife
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife mencatat sektor pertambangan masih menjadi salah satu penopang aset mereka di program pesangon. Hampir separuh dana aset program pesangon mereka berasal dari segmen tersebut. Head of Employee Benefit Distribution Manulife Karyadi Pranoto mengatakan hingga semester pertama 2015 ini, total aset yang dikelola DPLK Manulife telah menembus Rp 11,3 triliun. Dari jumlah tersebut aset dari program pesangon telah mencapai sekira Rp 3 triliun. Nah dari jumlah itu, sekitar 40%-50% diantaranya merupakan dana program pesangon dari perusahaan pertambangan. "Termasuk dari industri migas, sisanya ada dari pertambangan baru bara dan mineral lain," kata dia, Rabu (5/8). Menurut dia, program pesangon memang cukup penting di industri pertambangan. Salah satunya terkait harga komoditas yang kerap naik turun sehingga tak menutup kemungkinan untuk merumahkan karyawan saat bisnis anjlok. Selain itu bisnis pertambangan juga terikat kontrak dengan jangka waktu tertentu. Sehingga saat kontraknya tak diperpanjang, potensi tak dilanjutkannya masa kerja dari karyawan mereka pun besar. Dia menambahkan selain dari perusahaan pertambangan, beberapa sektor lain yang menyumbang cukup besar dari dana kelolaan program pesangon mereka adalah dari sektor perbankan, jasa keuangan lain, dan manufaktur. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News