JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan memperpanjang kontrak Blok Off Shore North West Java (ONWJ). Namun, mitra PT Pertamina di blok tersebut harus membeli saham jika masih ingin menjadi partner di sana. Kontrak ONWJ akan habis 18 Januari 2017 mendatang dan diperpanjang menjadi sampai tahun 2037. Menilik ke belakang, keikutsertaan Pertamina di Blok ONWJ dimulai saat Pertamina membeli 46% saham BP West Java Ltd senilai US$ 280 juta. Sejak saat itulah Pertamina Hulu Energi ONWJ terus menambah jumlah saham di blok tersebut dan partner Pertamina ikut berubah-ubah.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, keputusan perpanjangan kontrak Blok ONWJ diberikan sepenuhnya kepada Pertamina. "Itu keputusan pemerintah," tandas Wiratmaja, kepada KONTAN, Minggu (20/11). Ia menjelaskan, Menteri ESDM Ignasius Jonan telah mengirimkan surat kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkait keputusan pemerintah tersebut. Saat ini pemerintah tinggal menunggu penetapan dari SKK Migas. "Surat sudah diberikan ke SKK Migas. Semoga segera, kita tunggu SKK Migas. ya," terang Wiratmaja. Keputusan pemerintah terhadap Blok ONWJ mirip dengan Blok Mahakam. Dengan begitu PT Energi Mega Persada Tbk yang menjadi mitra Pertamina di Blok ONWJ, jika masih ingin ikut serta mengelola blok tersebut, harus melalui mekanisme bisnis dengan Pertamina. "Kalau mau berpartner
business to business saja dengan Pertamina," imbuh Wiratmaja. Sementara itu mitra Pertamina lain di blok ONWJ, yaitu Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec) Indonesia telah lebih dahulu memutuskan tidak melakukan perpanjangan kontrak di Blok ONWJ. Menurut Wiratmaja itu merupakan keputusan bisnis yang diambil oleh Kufpec. Sementara, pemerintah juga sudah memutuskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan 10% saham di Blok ONWJ dan sudah menunjuk PT Migas Hulu Jabar agar melakukan komunikasi dengan Pertamina. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, dirinya sudah mendapatkan informasi bahwa pola terminasi atau pengakhiran kontrak Blok Mahakam akan diterapkan juga di Blok ONWJ.
"Kalau seperti itu artinya seluruh Participating Interest (PI) pasca terminasi blok tersebut diberikan ke Pertamina," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (20/11). Saat ini Pertamina menargetkan, produksi ONWJ tahun ini sebesr 37.300 barel per hari dan gas 163 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Hingga bulan Mei 2016, Pertamina Hulu Energi ONWJ membukukan catatan produksi minyak sebesar 37.112 bph dan gas 172,5 mmscfd. Sayang, ketika dikonfirmasi, Direktur PT Energi Mega Persada Tbk Didit A. Ratam masih di luar negeri. "Nanti saya cek," kata dia, kepada KONTAN. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie