KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. PT Pertamina langsung gerak cepat menemui manajemen Inpex untuk berkoordinasi perihal akselerasi pengembangan Blok Masela. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan setelah lebih dari 10 tahun Blok Masela belum dikembangkan, pada akhirnya Pertamina dan Petronas menandatangani akuisisi atau pembelian 35% hak partisipasi milik Shell. “Komitmen Pertamina setelah penandatanganan ini kita akan bergerak cepat untuk melakukan pengembangan. Jadi tadi sudah langsung kami melakukan koordinasi dengan manajemen dari Inpex sebagai partner di Blok Masela ini,” ujar Nicke di ICE BSD, Selasa (25/7).
Nicke mengungkapkan, pertemuannya dengan Inpex membahas dua hal. Pertama, mengenai komitmen Pertamina melakukan akselerasi pengembangan Blok Masela sesuai dengan yang diharapkan pemerintah. “Pemerintah berharap Blok Masela bisa on stream di 2029, ini suatu tantangan yang luar biasa,” ujarnya. Baca Juga: Ini Alasan Petronas Tertarik Masuk di Blok Masela Sebelumnya Inpex dan Shell merencanakan proyek ini baru bisa on stream pada 2031-2032. Artinya, pemerintah meminta Blok Masela bisa memulai produksi gasnya lebih cepat dua tahun hingga tiga tahun. Menurutnya, inilah yang harus diupayakan bersama dengan Inpex, Petronas, dan Pemerintah untuk melakukan usaha terbaik demi mengakselerasi proyek ini. Pembahasan kedua mengenai regulasi baru di mana setiap blok migas harus menerapkan teknologi carbon capture storgae (CCS). Nicke menyatakan, khususnya di Blok Masela teknologi CCS merupakan hal pertama yang harus segera diterapkan.