JAKARTA. Anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Lubricants berupaya mengakuisisi perusahaan pelumas asal Thailand. Bekerjasama dengan perusahaan pelumas asal China, anak usaha Pertamina yang berbisnis pelumas ini menargetkan bisa merampukan akuisisi ini pada pertengahan Juni atau Juli 2014.Vice President Marketing Ritel PT Pertamina Lubricants Redesmon Munir mengatakan, akuisisi pabrik pelumas di Thailand ini kini masuk tahap persetujuan. "Untuk nama perusahaannya, kami belum bisa menyebutkan, nanti setelah selesai semua proses baru kita akan rilis namanya," terangnya kepada KONTAN, Senin (2/6).Tahap awal akuisisi, kata Redesmon, Pertamina Lubricant melakukan audit kelayakan perusahaan itu selama tiga bulan. "Kami lakukan audit sampai sekarang,"ujar dia. Bila semua berjalan lancar, Pertamina Lubricants rencananya akan menjadikan pabrik pelumas di Thailand ini sebagai basis produksi untuk memasuk pasar Indochina. Tanpa menyebutkan besaran dana akuisisi, kata Redesmon , Pertamina Lubricants sudah menyiapkan dana akuisisi tersebut. "Saya belum bisa menjelaskan secara detail, yang jelas dananya cukup besar mencapai puluhan miliar,"ujar dia. Menurutnya, sudah menjadi tekad bagi Pertamina Lubricants ekspansi pasar pelumas ke luar negeri, khususnya pasar Asia Tenggara. Makanya, Pertamina menggandeng perusahaan pelumas lokal di negara Tembok Raksasa itu. Apalagi, pangsa pasar China juga sangat menarik yakni mencapai lebih dari 10 kali lipat pasar Indonesia. Lagi-lagi, Redesmon masih enggan menyebutkan mitra bisnis di China dengan alasan masih dalam proses penjajakan. Namun, ia memastikan , proses mencari patner ini akan rampung di tahun ini.Sekadar mengingatkan, tahun lalu, pendapatan Pertamina Lubricants mencapai Rp 12 triliun. Dari jumlah itu, laba bersih yang perusahaan ini kempit mencapao Rp 2,4 triliun. Lumayan besar, mengingat Pertamina Lubricants menguasai pangsa pasar domestik 62%. Ke depan, kata Redesmon, Pertamina Lubricants akan terus meningkatkan penetrasi pasar lokal yang mencapai Rp 20 triliun.Sesuai target tahun ini, produksi pelumas Pertamina Lubricant mencapai 600.000 Kiloliter. Nantinya, produksi akan meningkat hingga 700.000 KL hingga 800.000 KL di 2018. Setelah melakukan akuisisi di pasar Asia, Pertamina Lubricant akan melebarkan sayap ke Afrika. "Saat ini juga kami sudah menjual pelumas di Afrika selatan karena pasarnya lumayan besar,"ujarnya. Agar nilai keekonomisannya tinggi, Perrtamina Lubricants juga mengejar pasar di negara-negara Afrika dan Eropa, setelah Asia.Saat ini, kata Redesmon, Pertamina Lubricant sudah menjual pelumas ke 25 negara.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina akuisisi pabrik pelumas
JAKARTA. Anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Lubricants berupaya mengakuisisi perusahaan pelumas asal Thailand. Bekerjasama dengan perusahaan pelumas asal China, anak usaha Pertamina yang berbisnis pelumas ini menargetkan bisa merampukan akuisisi ini pada pertengahan Juni atau Juli 2014.Vice President Marketing Ritel PT Pertamina Lubricants Redesmon Munir mengatakan, akuisisi pabrik pelumas di Thailand ini kini masuk tahap persetujuan. "Untuk nama perusahaannya, kami belum bisa menyebutkan, nanti setelah selesai semua proses baru kita akan rilis namanya," terangnya kepada KONTAN, Senin (2/6).Tahap awal akuisisi, kata Redesmon, Pertamina Lubricant melakukan audit kelayakan perusahaan itu selama tiga bulan. "Kami lakukan audit sampai sekarang,"ujar dia. Bila semua berjalan lancar, Pertamina Lubricants rencananya akan menjadikan pabrik pelumas di Thailand ini sebagai basis produksi untuk memasuk pasar Indochina. Tanpa menyebutkan besaran dana akuisisi, kata Redesmon , Pertamina Lubricants sudah menyiapkan dana akuisisi tersebut. "Saya belum bisa menjelaskan secara detail, yang jelas dananya cukup besar mencapai puluhan miliar,"ujar dia. Menurutnya, sudah menjadi tekad bagi Pertamina Lubricants ekspansi pasar pelumas ke luar negeri, khususnya pasar Asia Tenggara. Makanya, Pertamina menggandeng perusahaan pelumas lokal di negara Tembok Raksasa itu. Apalagi, pangsa pasar China juga sangat menarik yakni mencapai lebih dari 10 kali lipat pasar Indonesia. Lagi-lagi, Redesmon masih enggan menyebutkan mitra bisnis di China dengan alasan masih dalam proses penjajakan. Namun, ia memastikan , proses mencari patner ini akan rampung di tahun ini.Sekadar mengingatkan, tahun lalu, pendapatan Pertamina Lubricants mencapai Rp 12 triliun. Dari jumlah itu, laba bersih yang perusahaan ini kempit mencapao Rp 2,4 triliun. Lumayan besar, mengingat Pertamina Lubricants menguasai pangsa pasar domestik 62%. Ke depan, kata Redesmon, Pertamina Lubricants akan terus meningkatkan penetrasi pasar lokal yang mencapai Rp 20 triliun.Sesuai target tahun ini, produksi pelumas Pertamina Lubricant mencapai 600.000 Kiloliter. Nantinya, produksi akan meningkat hingga 700.000 KL hingga 800.000 KL di 2018. Setelah melakukan akuisisi di pasar Asia, Pertamina Lubricant akan melebarkan sayap ke Afrika. "Saat ini juga kami sudah menjual pelumas di Afrika selatan karena pasarnya lumayan besar,"ujarnya. Agar nilai keekonomisannya tinggi, Perrtamina Lubricants juga mengejar pasar di negara-negara Afrika dan Eropa, setelah Asia.Saat ini, kata Redesmon, Pertamina Lubricant sudah menjual pelumas ke 25 negara.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News