Pertamina anggarkan hingga Rp 40 triliun untuk garap 46 proyek strategis



KONTAN.CO.ID - KUPANG. Guna memperkuat ketahanan energi nasional, PT Pertamina (Persero) saat ini memiliki 46 proyek strategis yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo mengungkapkan saat ini sudah ada beberapa proyek yang sudah dalam tahap pengerjaan serta ada yang masih dalam proses tender dan pra kualifikasi.

"Ada beberapa proyek tambahan sehingga totalnya 46 proyek strategis," ungkapnya, Senin (4/3). Ia menyampaikan total investasi multi-years yang dibutuhkan untuk menggarap seluruh proyek strategis itu sekitar Rp 35 triliun hingga Rp 40 triliun.


Adapun proyek strategis ini meliputi empat kategori, antara lain pembangunan terminal BBM, pembangunan terminal LPG, perbaikan dan pengembangan sarana, serta pembangunan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

Dalam catatan Kontan, kini mereka tengah membangun terminal BBM di Balikpapan, Kalimantan Timur, yaitu Terminal BBM Tanjung Batu. Dalam proyek ini akan dibangun dermaga dengan kapasitas 17.500 sampai 50.000 DWT.

Selain itu, dalam pembangunan Terminal Tanjung Batu juga akan dibangun tangki timbun Gasoil dengan kapasitas 2 x 20,000 kiloliter (KL), Gasoline 88 dengan kapasitas 3 x 20,000 KL, gasoline 2x 10,000 KL, MFO 180 dengan kapasitas 2 x10,000, MFO 380 dengan kapasitas 2x10,000 KL, dan Fame 1x5,000 KL. Pertamina mengalokasikan dana sebesar Rp 1,1 triliun dalam rencana pembangunan ini dan ditargetkan akan rampung pada 2021.

Pertamina juga merencanakan pembangunan pengembangan Terminal BBM Biak, Papua Barat. Dalam pembangunan TBBM Biak ini akan dibangun dermaga dengan kapasitas 50,000 DWT dan pembangunan Tangki BBM dengan kapasitas 2x13,000 KL Pertalite, 1x10,000 KL solar, 1x5,000 KL Pertamax. Pertamina menganggarkan dana sebesar Rp 406,3 miliar untuk proyek ini dan ditargetkan rampung pada 2020.

Selain itu ada pengembangan TBBM Jambi yang mana akan dibangun tangki dengan kapasitas 4x5,000 KL. Pembangunan ini memerlukan biaya investasi sebesar Rp 106,6 miliar dan ditargetkan rampung pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .