Pertamina-Aramco teken kontrak revitalisasi kilang



CILACAP. PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco akhirnya resmi menandatangani head of agreement (HoA) untuk pelaksanaan proyek upgrading Refinery Unit IV Cilacap yang merupakan bagian Refinery Development Master Plan (RDMP) dengan perkiraan nilai investasi mencapai US$ 5,5 miliar.

Penandatanganan HoA dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan President and CEO Saudi Aramco Amin al-Nasser dan disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan jajaran menteri Kabinet Kerja di Cilacap pada Kamis (26/11).

Dwi bilang, upgrading RU IV Cilacap nantinya bisa meningkatkan keekonomian melalui tiga parameter kunci, yaitu Pertama, peningkatan kapasitas total crude distillate unit (CDU) dari sekitar 345.000 barel per hari menjadi 370.000 barel per hari.


Kedua, kompleksitas kilang meningkat dari tiga menjadi sembilan. Ketiga, peningkatan hasil produksi dengan nilai tinggi dari semula sekitar 73% menjadi 96%.

Adapun ekspansi yang akan dilakukan melalui RDMP terdiri dari tiga bagian, yaitu unit primary melalui revamping pada CDU II dan maksimalisasi CDU I, unit secondary dengan revamping RFCC dari kapasitas 62.000 barel per hari menjadi 81.000 barel per hari dan pemasangan hydro cracker unit baru berkapasitas 43.000 barel per hari.

Selain itu, unit petrokimia dengan peningkatan menonjol pada produksi paraxylene dari 280.000 barel per hari menjadi 485.000 barel per hari disertai pembangunan pabrik produksi polypropylene baru untuk menaikkan produksi polypropylene menjadi 153.000 kilo ton per tahun.

“Untuk seluruh kegiatan tersebut kami perkirakan akan menelan investasi sekitar US$ 5,5 miliar. Proyek ini ditargetkan tuntas dan beroperasi pada 2021,” kata Dwi pada Kamis (26/11).

Setelah penandatanganan HoA, Pertamina dan Saudi Aramco akan melaksanakan site preparation dan basic engineering design pada tahun depan. Apabila front end engineering design (FEED) dapat tuntas pada 2017, dan EPC dimulai pada 2018, maka diharapkan upgrading RU IV CIlacap akan tuntas dan beroperasi pada akhir tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri