JAKARTA. Manajemen PT Pertamina (Persero) berencana menaikan harga jual Pertamax mulai 1 Mei mendatang. Ini dilakukan seiring dengan tren kenaikan harga jual minyak dalam beberapa waktu terakhir. Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, bahwa kompetitor Pertamina yaitu Shell sudah menaikan harga bensin Super setara Pertamax atau RON 92 dari Rp 8.600 menjadi Rp 8.950. "Kalau Super Shell naik jadi Rp 8.950 per liter, Pertamax juga akan naik. Harganya di bawah itu lah," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (29/4). Selain kenaikan harga minyak dunia dan (Mean of Platt Singapore (MoPS), terang Bambang, faktor yang juga menjadikan Pertamina menaikkan harga Pertamax juga dilakukan guna menyiasati persaingan usaha dengan badan usaha penyalur BBM dengan produk selevel atau produk dengan kadar RON 92 ke atas. Ia pun tetap optimistis kenaikan harga Pertamax tak lantas menjadikan praktik migrasi dari Pertamax ke Premium meningkat. "Makanya kita tidak akan menaikan harga tinggi-tinggi. Sekitar Rp 100 per liter sampai Rp 200 per liter. Kan perbedaannya dengan Shell (Super) sekarang itu Rp 350 per liter," cetusnya. Di kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menegaskan, pemerintah tak akan menaikan harga jual premium dan solar bersubsidi per 1 Mei 2015. "Lagi dikaji. Lihat trennya, harusnya nggak ada kenaikan. Karena rupiahnya sedikit membaik, harga BBM dunia tidak terlalu besar naik turunnya. Insya Allah nggak ada kenaikan di bulan Mei ini," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina bakal naikkan harga Pertamax bulan Mei
JAKARTA. Manajemen PT Pertamina (Persero) berencana menaikan harga jual Pertamax mulai 1 Mei mendatang. Ini dilakukan seiring dengan tren kenaikan harga jual minyak dalam beberapa waktu terakhir. Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, bahwa kompetitor Pertamina yaitu Shell sudah menaikan harga bensin Super setara Pertamax atau RON 92 dari Rp 8.600 menjadi Rp 8.950. "Kalau Super Shell naik jadi Rp 8.950 per liter, Pertamax juga akan naik. Harganya di bawah itu lah," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (29/4). Selain kenaikan harga minyak dunia dan (Mean of Platt Singapore (MoPS), terang Bambang, faktor yang juga menjadikan Pertamina menaikkan harga Pertamax juga dilakukan guna menyiasati persaingan usaha dengan badan usaha penyalur BBM dengan produk selevel atau produk dengan kadar RON 92 ke atas. Ia pun tetap optimistis kenaikan harga Pertamax tak lantas menjadikan praktik migrasi dari Pertamax ke Premium meningkat. "Makanya kita tidak akan menaikan harga tinggi-tinggi. Sekitar Rp 100 per liter sampai Rp 200 per liter. Kan perbedaannya dengan Shell (Super) sekarang itu Rp 350 per liter," cetusnya. Di kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menegaskan, pemerintah tak akan menaikan harga jual premium dan solar bersubsidi per 1 Mei 2015. "Lagi dikaji. Lihat trennya, harusnya nggak ada kenaikan. Karena rupiahnya sedikit membaik, harga BBM dunia tidak terlalu besar naik turunnya. Insya Allah nggak ada kenaikan di bulan Mei ini," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News