KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina membangun rumah sakit (RS) Modular Darurat Covid-19 dengan total kapasitas sekitar 300 tempat tidur di atas lahan Pertamina yang berada di Tanjung Duren, Jakarta Baret. Luas lahan untuk pembangunan ini sekitar 4,2 hektare (ha). Pembangunan RS Modular dimulai pada 9 Juli 2021 ini dilakukan oleh anak usaha Pertamina yaitu PT Patra Jasa, yang ditargetkan selesai pada Agustus 2021 mendatang. Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Dedi Sunardi mengatakan, Pertamina berkomitmen mendukung pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19. Kali ini, bentuk dari komitmen tersebut diwujudkan melalui upaya penambahan ketersediaan tempat tidur untuk perawatan masyarakat pasien Covid-19.
"Pada pembangunan ini, Pertamina terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN serta melakukan sinergi Pertamina Group dan BUMN lainnya. Diharapkan dalam 2 minggu ke depan dapat selesai secara bertahap," terang Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (16/7).
Baca Juga: Pertamina melakukan digitalisasi armada mobil tangki Secara terperinci Rumah Sakit Modular Tanjung Duren direncanakan memiliki 128 tempat untuk ruang perawatan, 70 tempat tidur di ruang IGD dan IGD ICU serta 104 tempat tidur khusus untuk di Gedung ICU. Rumah sakit ini akan dilengkapi ruang operasi, ruang laboratorium, radiologi (CT Scan dan X-Ray), instalasi farmasi, instalasi gizi, ruang sentral sterilisasi, ruang
laundry, dan ruang pemulasaraan jenazah. Sebagaimana RS Modular Simprug, RS Modular Tanjung Duren juga akan dilengkapi instalasi hemodialisis (terapi cuci darah) untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan cuci darah dan ruang bersalin bagi ibu hamil positif Covid-19. Agar udara yang dilepaskan keluar oleh rumah sakit tetap aman untuk lingkungan, RS Modular Tanjung Duren juga akan dilengkapi
negative pressure dan filter HEPA. Ketua Satgas Covid DPR RI Sufmi Dasco memberikan apresiasi kepada Pertamina Grup atas pembangunan RS Modular Covid-19 Tanjung Duren dengan
timeline pengerjaannya yang singkat. "Kami apresiasi dan dalam waktu dekat saya pikir dengan kerja yang cepat, fasilitas sudah bisa dimanfaatkan secara bertahap. Kami lihat dari desain dan lainnya
day to day progress report tertata dengan baik," ujar Sufmi.
Baca Juga: Pertamina klaim restrukturisasi berdampak positif ke kinerja Plt. Direktur Utama Patra Jasa, Litta Ariesca menambahkan,
design site RS Modular di Tanjung Duren dibangun dengan memaksimalkan potensi lahan dan kemungkinan pengembangan ke depan. Dalam pembangunan ini, sistem modular dipilih karena prosesnya yang cepat. Seperti diketahui, pada sistem modular, pembangunan dengan konsep pre-fabrikasi, yaitu memproduksi secara massal untuk kemudian dikirim ke site dan dipasang. Sistem modular sendiri menggunakan material yang awet, sudah teruji dan bersertifikat tahan gempa. "Hingga saat ini pembangunan berjalan sesuai target dan sebagaimana 2 RS Modular lainnya yang telah dibangun, RS modular Tanjung Duren juga dibangun mengikuti standar WHO," kata Litta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari