JAKARTA. Tahun ini menjadi masa berbelanja blok minyak dan gas (migas) bagi PT Pertamina. Kemarin, Pertamina mengumumkan kemenangannya dalam tender dua blok migas milik Hess Corporation di Indonesia. Bersama PTT Exploration & Production dari Thailand, Pertamina memboyong Blok Natuna Sea A dan Blok Ujung Pangkah senilai US$ 1,3 miliar. Pertamina dan PTTEP masing-masing menanggung US$ 650 juta. Mereka berbagi saham 50:50 di kongsian. Akuisisi dua blok migas itu menambah panjang daftar belanjaan Pertamina. Pekan lalu, Pertamina menuntaskan pembelian 65% saham menguasai Blok 405a di Aljazair senilai US$ 1,75 miliar. Alhasil, dari dua belanjaan saja, perusahaan minyak plat merah itu menghabiskan US$ 2,4 miliar atau Rp 27,6 triliun (kurs US$ 1= Rp 11.500). Nilai belanjaan bakal lebih besar jika memasukkan pembelian 5,0295% saham Talisman Resources di awal tahun ini dan pembelian 10% saham Exxon Mobil Iraq di Blok West Qurna 1 yang belum ketahuan nilainya. Taksiran sementara, total nilai belanja Pertamina sejak awal tahun hingga Desember 2013 ini lebih dari US$ 3 miliar atau sekitar Rp 35 triliun. Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Ali Mundakir, menjelaskan, nilai belanja tersebut sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2013. "Akuisisi yang batal adalah blok di Venezuela karena kurang cocok," ungkap dia kepada KONTAN, Senin (2/12). Sebagai gambaran, tahun ini Pertamina menganggarkan belanja US$ 6,77 miliar. Rinciannya, sektor hulu memperoleh US$ 3,1 miliar atau 46% dari total investasi, proyek pengolahan mendapat jatah US$ 638 juta, pemasaran dan niaga US$ 546 juta. Bisnis gas bumi mendapatkan alokasi US$ 437 juta, dan belanja modal lain-lain US$ 2 miliar. Afdal Bahaudin, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina menambahkan, sumber pendanaan pembelian blok migas itu berasal dari beragam sumber. "Ada dana internal, eksternal, serta dana pendapatan tetap (bond funds)," ujar dia. Akuisisi beberapa blok migas tentu saja bakal menambah tangki minyak Pertamina yang saat ini rata-rata sekitar 200.000 barel per hari (bph). Misalnya, dengan membeli 10% saham Blok West Qurna saja, Pertamina akan mendapatkan tambahan produksi sebanyak 50.000 bph. Pembelian 65% saham Blok 405a di Aljazair juga berpotensi menambah produksi 23.000 bph. Produksi migas makin besar setelah menguasai Blok Natuna Sea A dan Blok Ujung Pangkah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina belanja Blok Migas US$ 3 miliar
JAKARTA. Tahun ini menjadi masa berbelanja blok minyak dan gas (migas) bagi PT Pertamina. Kemarin, Pertamina mengumumkan kemenangannya dalam tender dua blok migas milik Hess Corporation di Indonesia. Bersama PTT Exploration & Production dari Thailand, Pertamina memboyong Blok Natuna Sea A dan Blok Ujung Pangkah senilai US$ 1,3 miliar. Pertamina dan PTTEP masing-masing menanggung US$ 650 juta. Mereka berbagi saham 50:50 di kongsian. Akuisisi dua blok migas itu menambah panjang daftar belanjaan Pertamina. Pekan lalu, Pertamina menuntaskan pembelian 65% saham menguasai Blok 405a di Aljazair senilai US$ 1,75 miliar. Alhasil, dari dua belanjaan saja, perusahaan minyak plat merah itu menghabiskan US$ 2,4 miliar atau Rp 27,6 triliun (kurs US$ 1= Rp 11.500). Nilai belanjaan bakal lebih besar jika memasukkan pembelian 5,0295% saham Talisman Resources di awal tahun ini dan pembelian 10% saham Exxon Mobil Iraq di Blok West Qurna 1 yang belum ketahuan nilainya. Taksiran sementara, total nilai belanja Pertamina sejak awal tahun hingga Desember 2013 ini lebih dari US$ 3 miliar atau sekitar Rp 35 triliun. Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Ali Mundakir, menjelaskan, nilai belanja tersebut sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2013. "Akuisisi yang batal adalah blok di Venezuela karena kurang cocok," ungkap dia kepada KONTAN, Senin (2/12). Sebagai gambaran, tahun ini Pertamina menganggarkan belanja US$ 6,77 miliar. Rinciannya, sektor hulu memperoleh US$ 3,1 miliar atau 46% dari total investasi, proyek pengolahan mendapat jatah US$ 638 juta, pemasaran dan niaga US$ 546 juta. Bisnis gas bumi mendapatkan alokasi US$ 437 juta, dan belanja modal lain-lain US$ 2 miliar. Afdal Bahaudin, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina menambahkan, sumber pendanaan pembelian blok migas itu berasal dari beragam sumber. "Ada dana internal, eksternal, serta dana pendapatan tetap (bond funds)," ujar dia. Akuisisi beberapa blok migas tentu saja bakal menambah tangki minyak Pertamina yang saat ini rata-rata sekitar 200.000 barel per hari (bph). Misalnya, dengan membeli 10% saham Blok West Qurna saja, Pertamina akan mendapatkan tambahan produksi sebanyak 50.000 bph. Pembelian 65% saham Blok 405a di Aljazair juga berpotensi menambah produksi 23.000 bph. Produksi migas makin besar setelah menguasai Blok Natuna Sea A dan Blok Ujung Pangkah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News