Pertamina belum raih otorisasi kilang Bontang



JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menargetkan pengembangan empat kilang proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembangunan satu kilang baru di Tuban bisa selesai pada 2023 mendatang. Target tersebut dicapai secara bertahap seperti pembangunan kilang Balikpapan dan kilang Cilacap yang ditargetkan selesai pada tahun 2022.

Sementara tiga kilang lainnya diharapkan selesai pada 2023. Sementara untuk proyek kilang Bontang yang tidak termasuk dalam penugasan Pertamina belum bisa dipastikan pembangunannya.

Biarpun begitu, Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi menyebut, jika kilang Bontang diberikan penugasan kepada Pertamina maka pembangunan kilang bisa selesai 2023. Rachmad bahkan menyebut pembangunan kilang bisa dipercepat hingga empat tahun.


Saat ini, Pertamina belum mendapat penugasan dari pemerintah dan masih ditunjuk sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK). Pembangunan kilang Bontang hanya dalam evaluasi internal Kementerian Keuangan dan konsultan pendamping.

"Kalau belum ada otorisasi dari pemerintah, kami belum bisa mulai. Sampai hari ini yang kami pahami adalah skema KPBU," kata Hardadi pada Senin (10/10).

Sementara untuk proses pembangunan kilang Balongan dan Dumai masih menunggu keseriusan komitmen investasi Saudi Aramco. Head of Agreement (HoA) yang ditandatangani Pertamina dan Saudi Aramco pun berlaku sampai 26 November 2016. Hardadi menyebut Pertamina masih tetap optimistis terkait kerja sama tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini