JAKARTA. Pertamina berhasil memadamkan kembali api di tangki 31 T-7 sejak Rabu (6/4) sekitar pukul 07.00 WIB dan terus melakukan upaya pendinginan untuk memastikan temperatur tangki yang terbakar tersebut berada di batas normal untuk menghindari kemungkinan munculnya kembali api. Pemadaman total (totally killed) dan dinyatakan kondisi aman pada pukul 17.00 WIB. Sebelumnya, api di tangki 31 T-7 sempat padam pada Selasa (5/4) pukul 10.35 WIB namun kembali menyala sekitar pukul 12.00 WIB karena angin yang cukup kencang memecah foam yang sudah menutupi permukaan fluida panas di dalam tangki 31 T-7, sehingga terjadi interaksi dengan oksigen yang mengakibatkan kembali munculnya api. Dua tangki lainnya yaitu tangki 31 T-2 dan 31 T-3 sudah berhasil dipadamkan sejak Minggu (3/4). Saat ini, Pertamina juga terus melakukan proses pendinginan untuk tangki 32 T-104 yang berdekatan dengan tangki 31 T-7 dan suhu saat ini dapat dijaga di bawah 40 derajat Celcius. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, mewakili manajemen dan seluruh pekerja Pertamina menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang telah mengerahkan seluruh upaya terbaiknya untuk mengatasi musibah ini. "Kami, mewakili manajemen dan seluruh pekerja Pertamina, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang telah mengerahkan seluruh upaya terbaiknya untuk mengatasi musibah ini," kata Karen. Karen meminta maaf kepada masyarakat Cilacap, khususnya di sekitar area operasi RU IV Cilacap. "Kami juga menyampaikan terima kasih, kepada warga masyarakat sekitar yang telah bersikap kooperatif selama terjadinya musibah yang tidak kita inginkan ini." tambahnya. Direksi selaku pimpinan PT Pertamina (Persero) menyatakan, akan bertanggungjawab penuh untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas, termasuk memastikan penyebab dari terjadinya musibah kebakaran ini. Kejadian semacam ini, tidak dapat ditoleransi karena tidak hanya berpotensi menimbulkan kerugian material, namun tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan keselamatan jiwa dari manusia, baik pekerja maupun masyarakat di sekitar operasi Pertamina.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina berhasil memadamkan kembali api tangki 31 T-7
JAKARTA. Pertamina berhasil memadamkan kembali api di tangki 31 T-7 sejak Rabu (6/4) sekitar pukul 07.00 WIB dan terus melakukan upaya pendinginan untuk memastikan temperatur tangki yang terbakar tersebut berada di batas normal untuk menghindari kemungkinan munculnya kembali api. Pemadaman total (totally killed) dan dinyatakan kondisi aman pada pukul 17.00 WIB. Sebelumnya, api di tangki 31 T-7 sempat padam pada Selasa (5/4) pukul 10.35 WIB namun kembali menyala sekitar pukul 12.00 WIB karena angin yang cukup kencang memecah foam yang sudah menutupi permukaan fluida panas di dalam tangki 31 T-7, sehingga terjadi interaksi dengan oksigen yang mengakibatkan kembali munculnya api. Dua tangki lainnya yaitu tangki 31 T-2 dan 31 T-3 sudah berhasil dipadamkan sejak Minggu (3/4). Saat ini, Pertamina juga terus melakukan proses pendinginan untuk tangki 32 T-104 yang berdekatan dengan tangki 31 T-7 dan suhu saat ini dapat dijaga di bawah 40 derajat Celcius. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, mewakili manajemen dan seluruh pekerja Pertamina menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang telah mengerahkan seluruh upaya terbaiknya untuk mengatasi musibah ini. "Kami, mewakili manajemen dan seluruh pekerja Pertamina, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang telah mengerahkan seluruh upaya terbaiknya untuk mengatasi musibah ini," kata Karen. Karen meminta maaf kepada masyarakat Cilacap, khususnya di sekitar area operasi RU IV Cilacap. "Kami juga menyampaikan terima kasih, kepada warga masyarakat sekitar yang telah bersikap kooperatif selama terjadinya musibah yang tidak kita inginkan ini." tambahnya. Direksi selaku pimpinan PT Pertamina (Persero) menyatakan, akan bertanggungjawab penuh untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas, termasuk memastikan penyebab dari terjadinya musibah kebakaran ini. Kejadian semacam ini, tidak dapat ditoleransi karena tidak hanya berpotensi menimbulkan kerugian material, namun tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan keselamatan jiwa dari manusia, baik pekerja maupun masyarakat di sekitar operasi Pertamina.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News