Pertamina Bertahan di Tugu Pratama



JAKARTA. PT Tugu Pratama Indonesia memasang target melantai di bursa tahun depan. Direktur Teknik Tugu Pratama, Choky L. Tobing, mengatakan, manajemen tengah mengkaji intial public offering (IPO). "Kami sudah memiliki tim khusus untuk IPO," ujarnya.

Keinginan Tugu Pratama untuk melantai di bursa tidak lepas dari rencana Pertamina mengurangi kepemilikan di unit bisnis yang tidak sesuai dengan bisnis inti perusahaan. Pertamina merupakan induk usaha Tugu Pratama.

Namun Choky memastikan, Pertamina tidak ingin melepas seluruh kepemilikan Tugu Pratama. Bahkan, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor minyak dan gas itu masih ingin menjadi pemegang saham Tugu Pratama. "Pertamina sudah menegaskan hal tersebut," kata Choky. Namun ia tidak menyebutkan berapa persen saham Tugu Pratama yang akan dipertahankan Pertamina.


Pertamina saat ini menggenggam 65% saham Tugu Pratama. Pemegang saham lainnya adalah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar 17%. Sisanya dimiliki oleh individu atas nama Siti Taskiyah sebanyak 12,25% dan Muhammad Satya Permadi sebesar 5,25%.

Choky juga belum dapat memastikan berapa jumlah saham yang akan dilepas ke publik dan berapa harga penawaran. "Mungkin berkisar 20% hingga 30%. Angka pastinya tergantung pada hasil kajian tim," tambahnya. Seluruh hasil IPO akan dipergunakan untuk memperkuat modal Tugu Pratama.

Sekadar informasi, saat ini, Tugu Pratama memiliki beberapa anak perusahaan. Antara lain PT Tugu Pratama Interindo, PT Pratama Mitra Sejati, TRB (London) Limited, Tugu Insurance Company Limited, Synergy Risk Management Consultants Limited, PT Synergy Risk Management Consultants, dan PT Perjahl Leasing Indonesia (Perli).

Hingga November, hasil underwriting Tugu Pratama telah mencapai Rp 208,95 miliar. Angka ini naik 127,35% dari periode sama tahun lalu, Rp 164,08 miliar. Hasil investasi juga turut melonjak 203,76% dari Rp 47,87 miliar pada November 2008 menjadi Rp 97,55 miliar pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar