KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) pada 21 September 2018 lalu baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan minyak dan gas asal Italia, ENI. Dalam kerja sama tersebut, Pertamina dan Eni sepakat untuk mengembangkan kilang ramah lingkungan. Kilang ramah lingkungan ini pun disinyalir bisa menekan impor solar. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan kilang ramah lingkungan ini akan memproses CPO menjadi avtur atau bahkan menjadi green diesel dengan kualitas diesel yang lebih bagus dan lebih ramah lingkungan. Arcandra pun mengaku Pertamina nantinya bisa mengurangi impor solar dengan adanya kilang ramah lingkungan tersebut. Pasalnya crude yang biasa diolah menjadi solar bisa diganti menjadi CPO untuk menghasilkan green diesel. "At least dengan adanya green diesel tidak perlu lagi impor solar karena solar ini diganti green diesel," kata Arcandra, Jumat (12/10).
Pertamina bisa kurangi impor lewat kilang ramah lingkungan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) pada 21 September 2018 lalu baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan minyak dan gas asal Italia, ENI. Dalam kerja sama tersebut, Pertamina dan Eni sepakat untuk mengembangkan kilang ramah lingkungan. Kilang ramah lingkungan ini pun disinyalir bisa menekan impor solar. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan kilang ramah lingkungan ini akan memproses CPO menjadi avtur atau bahkan menjadi green diesel dengan kualitas diesel yang lebih bagus dan lebih ramah lingkungan. Arcandra pun mengaku Pertamina nantinya bisa mengurangi impor solar dengan adanya kilang ramah lingkungan tersebut. Pasalnya crude yang biasa diolah menjadi solar bisa diganti menjadi CPO untuk menghasilkan green diesel. "At least dengan adanya green diesel tidak perlu lagi impor solar karena solar ini diganti green diesel," kata Arcandra, Jumat (12/10).