Pertamina buka kemungkinan pemanfaatan relief well gantikan produksi proyek YYA-1



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) membuka kemungkinan pemanfaatan sumur YYA-1 Relief Well (YYA-1 RW) untuk produksi menggantikan sumur YYA-1 yang mengalami kebocoran gas.

Hal itu diungkapkan Incident Commander Proyek YYA-1 Taufik Adityawarman kepada awak media di Gedung Pusat Pertamina di Jakarta, Senin (23/9). "Untuk relief well masih dipertimbangkan apakah akan di tutup juga, atau dilanjutkan karena masih ada sumber cadangan di bawah," ungkap Taufik.

Meski demikian, Taufik memastikan penanganan sumur YYA-1 masih menjadi prioritas dari PHE ONWJ saat ini. Selain pemanfaatan relief well, PHE ONWJ juga membuka opsi pemanfaatan tumpahan minyak yang terkumpul.


Baca Juga: PHE ONWJ pastikan koneksi relief well dengan sumur YYA-1 telah dilakukan

Kepastian pemanfaatan minyak yang terkumpul baru bisa dilakukan setelah kajian yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) rampung. Kajian ini demi menentukan apakah seluruh tumpahan minyak termasuk dalam minyak yang bisa diolah atau termasuk golongan limbah B3.

"Sejauh ini tumpahan minyak per 22 September mencapai 42.000 barel," ujar Taufik. Senada, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengungkapkan, volume tumpahan minyak juga perlu kalkulasi ulang dengan melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Nantinya, jika kajian telah rampung maka volume pasti tumpahan minyak dapat dipastikan.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi catat produksi migas di Agustus 218.250 boepd

Asal tahu saja, akibat kebocoran gas pada Proyek YYA-1, PHE ONWJ kehilangan sumber produksi mencapai 3 ribu barel per hari (bph) dan 20 MMscfd.

"Produksi di 2020 masih evaluasi karena harus dikomunikasikan dengan SKK Migas ," terang Dharmawan. Demi menutupi kehilangan produksi dari proyek YYA-1 Pertamina disebut siap mencari sumber produksi dari lapangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .