Pertamina Butuh US$ 19 Miliar untuk Bangun Kilang



JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menyediakan anggaran cukup besar untuk investasi membangun kilang. Menurut Direktur Keuangan Pertamina, Frederick Siahaan, total kebutuhannya mencapai US$ 19 miliar. "Total dana itu untuk meningkatkan kapasitas kilang minyak kita dari awalnya 1,1 juta barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari," kata Frederick, Kamis (12/11).Soal dari mana sumber pendanaannya, Frederick enggan menjawab. Nilai investasi itu untuk tujuh kilang yang menjadi pilot project Pertamina. Adapun ke tujuh kilang minyak tersebut adalah Kilang Plaju, Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, Kilang Dumai, Kilang Banten, Kilang Balongan, dan Kilang East Java. Ketujuh kilang itu berbeda-beda waktu beroperasinya. Ada yang bisa beroperasi pada 2012, ada juga yang beroperasi pada 2016. "Saat ini kita sedang menyiapkan untuk kilang minyak Cilacap, kemungkinan Desember akan dimulai," papar dia.Direktur Pengolahan Pertamina, Rukmi Hadi Hardini mengungkapkan, tidak semua kilang yang dibangun Pertamina adalah kilang baru. Beberapa kilang di antaranya hanya untuk menaikkan produksi, seperti di Kilang Plaju, Kilang Cilacap, Kilang Dumai, dan Kilang Balikpapan. "Kilang tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) dalam negeri sehingga tidak impor lagi," ujar Rukmi.Tahun depan, Pertamina menargetkan lifting minyak sebesar 193,9 juta barel per hari (million barrel oil per day / MBOPD) atau bertambah 11% dibandingkan tahun ini. Tahun ini, lifting minyak Pertamina hingga akhir tahun hanya sebesar 174,8 mbopd. "Hingga November, rata-rata lifting minyak mencapai 172 mbopd," ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test