KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) bersama pemerintah membentuk tim verifikasi pembersihan minyak Teluk Balikpapan untuk mengidentifikasi kondisi sisa ceceran minyak di sejumlah wilayah terdampak sejak Selasa (10/4). Tim ini dibagi menjadi empat zona. Zona 1-zona 3 berada di Balikpapan. Dan zona 4 berada di Kabupaten PPU tepatnya kelurahan Penajam. Tim Pertamina yang terdiri dari tim kantor pusat dan tim Refinery Unit V Balikpapan pada Jumat (13/4) mengadakan audiensi dan diskusi terkait penyusunan strategi pemulihan di Kelurahan Penajam. Dalam strategi ini ada beberapa tahapan yang dilakukan.
Pertama, verifikasi kondisi awal, dilanjutkan dengan strategi pembersihan dan kemudian dilakukan kembali verifikasi pasca pembersihan. Tim verifikasi terdiri dari perwakilan pemerintah kabupaten, dinas terkait, Pertamina dan perwakilan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, tim verifikasi diberi formulir untuk mendeskripsikan kondisi yg dilihat secara visual di lapangan. Aspek yang perlu dilihat diantaranya penampakan minyak di perairan dan di darat, dan dampak minyak yang terdapat di lokasi yang dipantau, misalnya apakah ceceran minyak masih menempel pada mangrove atau tidak. Tim verifikator juga melakukan penilaian terhadap kondisi kebersihan di area yang dipantau sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria ini diberi persentase dengan jangkauan 0%-100%.
Range 0%-25% misalnya, berarti terdapat banyak minyak di perairan dan bibir pantai dan terdapat banyak sisa minyak menempel pada dinding pemecah ombak dan mangrove. Sedangkan
range 76%-100% artinya sudah tidak terlihat film dan sisa minyak di perairan dan bibir pantai dan tidak ada minyak menempel pada dinding pemecah ombak dan mangrove. Paralel dengan verifikasi visual, Pertamina dan pemerintah tengah melaksanakan pengujian baku mutu air paska pembersihan. Ini dilakukan untuk mengetahui tercemar atau tidaknya air di wilayah tersebut sehingga dapat ditindaklanjuti sesuai kondisi.
Setelah menilai persentase kebersihan, tim kemudian menetapkan rencana kerja salah satunya menentukan area yang masih perlu dilakukan pembersihan dan identifikasi peralatan yang dibutuhkan. Sampai Jumat (13/4) enam kelurahan dari 13 kelurahan terdampak sudah terverifikasi 100%. Sisanya terus dilakukan pembersihan dengan target mencapai 100%. Pola-pola pemulihan yang efektif di keenam kelurahan tersebut akan diterapkan di kelurahan yang masih dalam proses pembersihan. “Target akhir dari kegiatan pembersihan ini adalah mencapai prosentase kebersihan 100%. Setelah pembersihan dianggap selesai, kondisi kebersihan akan diverifikasi kembali untuk memastikan bahwa target tersebut sudah tercapai,” jelas
Region Manager Communication dan
CSR Kalimantan Yudy Nugraha dalam siaran pers Jumat (13/4). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi