Pertamina dan PGN balapan bangun SPBG



JAKARTA. PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berlomba-lomba membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Dua perusahaan pelat merah ini bersaing untuk menggarap bisnis energi alternatif bahan bakar minyak.

Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, menyatakan,  perusahaan migas plat merah ini berencana membangun 150 unit SPBG per tahun. Investasi untuk membangun SPBG sekitar Rp 2 miliar per unit. "Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, jumlah SPBG yang akan terbangun mencapai 750 unit," kata Hanung, kemarin.

Nah, Selasa (14/10), Pertamina menambah pengoperasian SPBG Vi-Gas yang berada di Mabes TNI Cilangkap. SPBG yang selesai dibangun 19 September 2014 itu memiliki satu unit dispenser dan dua unit nozzle gas. 


Luas lahan yang dipakai membangun SPBG Vi-Gas itu mencapai 1.200 m² dengan kapasitas tangki timbun 6 metrik ton atau setara 11.800 liter Vi-Gas. 

Dengan tambahan satu SPBG itu, kini Pertamina mengoperasikan SPBG Vi-Gas di 11 SPBU di daerah Jabodetabek dan tiga SPBU di Bali. "Awal tahun 2015, Pertamina akan membangun 60 SPBG dahulu. Kami dukung konversi BBM ke BBG," ujar dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, Muhamad Husen menambahkan, Vi-Gas ini  memiliki keunggulan ketimbang bensin RON > 98 atau Pertamax. Keunggulannya, pembakaran Vi-Gas lebih sempurna sehingga membuat mesin lebih awet. Selain itu, penggunaan gas juga membuat suara mesin kendaraan lebih halus, serta memperpanjang siklus penggantian pelumas dan umur mesin kendaraan. 

Selain Pertamina, PGN juga akan membangun SPBG bergandengan dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Namanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Terintegrasi (SPBT). Meski belum menetapkan berapa target SPBG yang akan dibangun, PGN membidik kerjasama dengan sekitar 73 SPBU. 

Juru Bicara PGN, Irwan Andri Atmanto menyatakan, SPBT akan menyediakan pengisian bahan bakar minyak (BBM) maupun BBG. Dia berharap, SPBT  ini bisa jadi solusi percepatan infrastruktur Bahan Bakar Gas (BBG).

Dalam catatan PGN, SPBU yang lokasinya berdekatan dengan pipa distribusi gas milik PGN berjumlah 73 unit. "Pembangunan SPBT kami perkirakan membutuhkan dana investasi US$ 1 juta," ujar dia, Selasa (14/10).

Nantinya, di SPBU tersebut  akan dipasang dispenser BBG yang dihubungkan ke pipa PGN. SPBT menjadi peluang bisnis bagi pemilik SPBU untuk mendukung kebijakan pemerintahan baru Joko Widodo Jusuf Kalla, yang ingin menggenjot program konversi BBM ke BBG. PGN mengklaim telah memiliki pasokan gas yang cukup dari terminal gas di Lampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto