JAKARTA. Rencana lama yang terkatung-katung lama akhirnya itu berjalan juga. Kemarin (4/2), PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) resmi membentuk usaha patungan (joint venture) untuk membangun terminal penerima gas alam cair alias Liquefied Natural Gas (LNG) Receiving Terminal. Nantinya, lokasi terminal LNG tersebut kemungkinan besar berada di kawasan teluk Jakarta. Meski demikian, Pertamina dan PGN belum memberi nama ke perusahaan hasil patungan itu. "Yang penting, dua perusahaan ini berkomitmen memenuhi kebutuhan gas perusahaan pupuk dan PLN," kata Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, di Jakarta, Kamis (4/2). Dalam perjanjian tersebut, jatah Pertamina lebih besar daripada PGN. Pertamina mendapatkan kepemilikan saham sebesar 60%, sedang PGN sebesar 40%. Nilai investasi keseluruhan untuk proyek ini mencapai Rp 2 triliun.
Pertamina dan PGN Mulai Garap Terminal LNG
JAKARTA. Rencana lama yang terkatung-katung lama akhirnya itu berjalan juga. Kemarin (4/2), PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) resmi membentuk usaha patungan (joint venture) untuk membangun terminal penerima gas alam cair alias Liquefied Natural Gas (LNG) Receiving Terminal. Nantinya, lokasi terminal LNG tersebut kemungkinan besar berada di kawasan teluk Jakarta. Meski demikian, Pertamina dan PGN belum memberi nama ke perusahaan hasil patungan itu. "Yang penting, dua perusahaan ini berkomitmen memenuhi kebutuhan gas perusahaan pupuk dan PLN," kata Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, di Jakarta, Kamis (4/2). Dalam perjanjian tersebut, jatah Pertamina lebih besar daripada PGN. Pertamina mendapatkan kepemilikan saham sebesar 60%, sedang PGN sebesar 40%. Nilai investasi keseluruhan untuk proyek ini mencapai Rp 2 triliun.