Pertamina dan PLN Kompak Jajaki Peluang Bisnis ke Afrika, Ada Apa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi, PT Pertamina dan PT PLN kompak menjajaki peluang bisnis ke Afrika.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto menjelaskan, penjajakan Pertamina ke Afrika karena berkepentingan dengan ekspansinya ke Afrika Utara untuk bisa mendapatkan sumber migas baru.

“Dengan kemampuan lifting domestik yang terbatas, maka langkah akuisisi ladang migas di Afrika Utara bisa jadi alternatif potensial untuk meningkatkan kemampuan lifting Pertamina,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/8).


Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, manajemen Pertamina telah mengonfirmasi adanya peluang untuk melakukan ekspansi ke Benua Hitam. Kenya menjadi salah satu negara yang dipertimbangkan sebagai target lokasi dalam rencana ekspansinya. Kabarnya, Pertamina sudah mendapatkan permintaan untuk berinvestasi membangun kilang di sana.

Selain itu, pihaknya juga menjajaki berbagai bentuk ekspansi, salah satunya akuisisi blok migas yang hasilnya bisa dikirimkan ke Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Buka Peluang Kerja Sama Hulu Migas Hingga Panas Bumi di Afrika

Pada lawatannya ke Afrika pada 20-24 Agustus 2023, Pertamina telah menandatangani satu perjanjian kerja sama pada bisnis hulu migas. Melalui anak usaha subholding hulu, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) menjajaki potensi kerjasama dengan National Oil Corporation of Kenya (NOCK).

Penjajakan ini menjadi langkah awal footprint Pertamina hulu di luar negeri, sehingga diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional.

Selain Pertamina, perusahaan pelat merah lain yang juga membuka peluang bisnis ke Afrika ialah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Toto menjelaskan, PLN menjajaki peluang menjual konsep model bisnisnya kepada mitra Afrika yang berminat.

“Seperti kita tahu bahwa PLN sudah bertransformasi menjadi perusahaan Beyond KWH  , sehingga model bisnis bertumpu core dan non-core bisa menjadi konsep yang ditawarkan ke mitra bisnis di Afrika,” tandasnya.

Baca Juga: Ini Lima Prioritas Kerja Sama Indonesia-Kenya, Salah Satunya Sektor Energi

Dalam catatan sebelumnya, PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik yang juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Afrika, Tanzania Electricity Supply Co. Ltd. (TANESCO) untuk mengembangkan bisnis kelistrikan. Manajemen PLN melihat bahwa potensi pasar di Afrika cukup besar.

PLN dan TANESCO akan melakukan kesepakatan kerja sama dalam bidang transformasi digital, pengembangan bisnis, dan juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Asal tahu saja, Tanzania memiliki potensi sumber daya air dan panas bumi yang mampu dikembangkan sebagai pembangkit listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari