JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PT Pertamina pada, Senin (9/11) ini akan membicarakan soal harga impor minyak sebesar 100.000 barel barel per hari (bph) dari Sonangol EP, asal Angola. Sebelumnya, pemerintah mengklaim harga minyak dari Sonangol akan lebih murah 25% karena mendapatkan diskon. Seperti diketahui, sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan, pembelian minyak mentah dari Sonangol EP bakal menghemat pengeluaran negara sebesar US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 30 miliar sehari. Bahkan bila Indonesia mampu membeli 100.000 bph, nilai impor minyak yang selama ini dibelanjakan bisa ditekan hingga 25%. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, Muhamad Husen, mengungkapkan, soal harga minyak mentah yang akan diimpor dari Sonangol EP sampai saat ini belum bisa dijelaskan karena memang belum disepakati. "Perundingannya baru mulai Senin (10/11), jadi hal-hal seperti itu belum dibicarakan," tandas dia kepada KONTAN, kemarin (9/11).
Pertamina dan Sonangol belum sepakati harga
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PT Pertamina pada, Senin (9/11) ini akan membicarakan soal harga impor minyak sebesar 100.000 barel barel per hari (bph) dari Sonangol EP, asal Angola. Sebelumnya, pemerintah mengklaim harga minyak dari Sonangol akan lebih murah 25% karena mendapatkan diskon. Seperti diketahui, sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan, pembelian minyak mentah dari Sonangol EP bakal menghemat pengeluaran negara sebesar US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 30 miliar sehari. Bahkan bila Indonesia mampu membeli 100.000 bph, nilai impor minyak yang selama ini dibelanjakan bisa ditekan hingga 25%. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, Muhamad Husen, mengungkapkan, soal harga minyak mentah yang akan diimpor dari Sonangol EP sampai saat ini belum bisa dijelaskan karena memang belum disepakati. "Perundingannya baru mulai Senin (10/11), jadi hal-hal seperti itu belum dibicarakan," tandas dia kepada KONTAN, kemarin (9/11).