JAKARTA. Hingga pengujung 2012, siapa pemilik Blok Mahakam di Selat Makassar, Kalimantan Timur setelah kontrak Total E&P berakhir pada 2017 belum ada kepastian. Padahal, sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan keputusan tersebut sudah bisa diambil paling lambat Desember 2012. Waktu lima tahun tersebut diperlukan agar pemilik dan pengelola baru bisa mempersiapkan diri agar produksi migas blok tersebut bisa dipertahankan. Yang mengejutkan, Kementerian ESDM justru menyatakan lebih memprioritaskan soal pengembangan Blok East Natuna di Kepulauan Riau terlebih dulu ketimbang kelanjutan Blok Mahakam. Alhasil, PT Pertamina harus bersabar. Niatan perusahaan migas pelat merah ini untuk mendapat kepastian sebagai pemilik sekaligus sebagai operator Blok Mahakam setelah kontrak berakhir masih harus menunggu. Soal skala prioritas, pemerintah punya argumentasi. "Blok East Natuna itu cadangan gasnya 46 trillion cubic feet (tcf), bandingkan dengan Arun sebanyak 17 tcf, Tangguh 11 tcf, sedangkan Mahakam yang habis kontrak pada 2017 itu tinggal 2 tcf," kata Rudi Rubiandini, Wakil Menteri ESDM di kantornya, beberapa waktu lalu.
Pertamina dan Total E&P rebutan Blok Mahakam
JAKARTA. Hingga pengujung 2012, siapa pemilik Blok Mahakam di Selat Makassar, Kalimantan Timur setelah kontrak Total E&P berakhir pada 2017 belum ada kepastian. Padahal, sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan keputusan tersebut sudah bisa diambil paling lambat Desember 2012. Waktu lima tahun tersebut diperlukan agar pemilik dan pengelola baru bisa mempersiapkan diri agar produksi migas blok tersebut bisa dipertahankan. Yang mengejutkan, Kementerian ESDM justru menyatakan lebih memprioritaskan soal pengembangan Blok East Natuna di Kepulauan Riau terlebih dulu ketimbang kelanjutan Blok Mahakam. Alhasil, PT Pertamina harus bersabar. Niatan perusahaan migas pelat merah ini untuk mendapat kepastian sebagai pemilik sekaligus sebagai operator Blok Mahakam setelah kontrak berakhir masih harus menunggu. Soal skala prioritas, pemerintah punya argumentasi. "Blok East Natuna itu cadangan gasnya 46 trillion cubic feet (tcf), bandingkan dengan Arun sebanyak 17 tcf, Tangguh 11 tcf, sedangkan Mahakam yang habis kontrak pada 2017 itu tinggal 2 tcf," kata Rudi Rubiandini, Wakil Menteri ESDM di kantornya, beberapa waktu lalu.