JAKARTA. Pertamina mendapat fasilitas lindung nilai (hedging) dari bank pelat merah. Bank Mandiri memberi fasilitas hedging US$ miliar. Ditambah dengan bantuan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI), total dana yang di-hedging mencapai US$ 2,5 miliar. Menurut Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar, kerjasama pemberian fasilitas tersebut adalah upaya Bank Mandiri mendukung Pertamina. Perusahaan minyak dan gas pemerintah ini memiliki kewajiban utang luar negeri dan operasional dalam valuta asing, sementara pendapatan yang diterima dalam mata uang Rupiah sehingga berdampak pada munculnya potensi missmatch arus kas. Di lain pihak, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat diproyeksikan masih akan terus berfluktuasi terutama terimbas rencana kenaikan suku bunga AS yang rencananya dilakukan tahun ini.
“Kami berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat perekonomian Indonesia, di tengah kondisi perekonomian global yang belum stabil. Salah satunya dengan memberikan fasilitas hedging untuk Pertamina,” kata Royke Tumilaar, Rabu (13/5).