KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai bahwa keterlambatan pemberian kompensasi BBM pada PT Pertamina akan memberikan ancaman defisit arus kas operasional. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov mengatakan, melihat pengalaman selama dua tahun ini bahwa pembayaran kompensasi ini lambat bahkan rata-rata dua tahun lambatnya. Adapun kompensasi yang sekarang juga merupakan tunggakan dari tahun 2020 dan 2021. Resiko pemerintah terlambat membayar subsidi dan kompensasi bagi Pertamina akan memberikan ancaman defisit arus kas operasional. “Di mana di bulan Maret ini defisitnya sudah mencapai US$ 2,4 miliar dan berpotensi terus berlanjut hingga akhir tahun. Kurang lebih operating cash flow Pertamina dalam sebulan senilai US$ 1 miliar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (22/5).
Pertamina Defisit Arus Kas Operasional Pembayaran Akibat Kompensasi BBM Terlambat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai bahwa keterlambatan pemberian kompensasi BBM pada PT Pertamina akan memberikan ancaman defisit arus kas operasional. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov mengatakan, melihat pengalaman selama dua tahun ini bahwa pembayaran kompensasi ini lambat bahkan rata-rata dua tahun lambatnya. Adapun kompensasi yang sekarang juga merupakan tunggakan dari tahun 2020 dan 2021. Resiko pemerintah terlambat membayar subsidi dan kompensasi bagi Pertamina akan memberikan ancaman defisit arus kas operasional. “Di mana di bulan Maret ini defisitnya sudah mencapai US$ 2,4 miliar dan berpotensi terus berlanjut hingga akhir tahun. Kurang lebih operating cash flow Pertamina dalam sebulan senilai US$ 1 miliar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (22/5).