Pertamina Dorong Partisipasi Mahasiswa dalam Desa Energi Berdikari



KONTAN.CO.ID - Pertamina mendorong mahasiswa penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi untuk berpartisipasi dalam program Desa Energi Berdikari (DEB). Langkah ini ditandai dengan Launching dan Sosialisasi kegiatan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi Pertamina.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, program Desa Energi Berdikari (DEB) memberikan akses energi terbarukan sebagai solusi kebutuhan energi masyarakat yang akan membuka jalan untuk kemandirian energi dan ekonomi masyarakat. Keterlibatan mahasiswa tentu akan mengakselerasi transisi energi dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya energi bersih di desa mereka.

“Program DEB tidak hanya memberikan akses energi terbarukan tetapi juga pengalaman langsung transisi energi sehingga masyarakat desa memahami pentingnya kehadiran energi tersebut untuk menggerakan roda perekonomian. Maka dari itu, keterlibatan para penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi untuk berinovasi di bidang energi terbarukan dan pemberdayaan masyarakat di desa akan mengakselerasi transisi energi dan pemahaman masyarakat mengenai energi bersih,” tutur Fadjar.


Manager CSR PT Pertamina (Persero) Dian Hapsari Firasati mengungkapkan, sejak diluncurkan pada 2017, kini program DEB sudah berjalan di 63 desa, salah satunya di Desa Keliki yang menjadi showcase G20. “Saat ini telah terpasang 63 program Desa Energi Berdikari, 44 program pembangkit listrik tenaga surya, 12 program gas methana dan biogas, 4 program mikrohidro, 2 program biodiesel yang dikonversi dari limbah rumah tangga, dan 1 program hybrid antara energi surya dan angin.

Total energi yang dihasilkan 201.950 Wp dari pembangkit listrik tenaga surya, 16.500 Wp dari pembangkit listrik tenaga hybrid (matahari dan angin), 609.000 m3 per tahun dari gas methane dan biogas, serta 8.000 watt yang dihasilkan dari mikro hidro. Seluruh program ini menyumbang pengurangan emisi karbon sebesar setara 611.119 ton co2 eq per tahun dan memberikan multiplier effect Rp1,85 miliar per tahun bagi 3.571 rumah tangga,” ungkap Dian.

Dian juga mengatakan 42 penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi telah berkontribusi pada pemasangan dan edukasi Desa Energi Berdikari tahun 2022-2023, di antaranya Desa Pulau Semambu di Ogan Ilir, Desa Kutawaru di Cilacap, dan Desa Walahar di Karawang.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan, keterlibatan penerima beasiswa ke dalam DEB merupakan pengembangan dari aksi pelestarian lingkungan yang rutin mereka lakukan, yakni Aksi Sobat Bumi. “Mereka sudah sangat baik dalam melakukan Aksi Sobat Bumi kemarin, terbukti mereka berhasil menanam total 5600 mangrove, mengumpulkan 3 ton sampah, dan mengolahnya menjadi pupuk maupun kerajinan.

Kali ini, lebih berkembang lagi aksi pelestarian lingkungan mereka yakni pemasangan inovasi energi terbarukan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat desa sekitarnya sekaligus pemberdayaan masyarakat dan edukasi mengenai energi bersih. Ini akan menjadi kegiatan ikonik beasiswa ini untuk turut menyiapkan SDM berkualitas dalam era transisi energi,” ujar Agus.

Acara ini dihadiri juga oleh dosen-dosen perwakilan dari 38 mitra perguruan tinggi Beasiswa Pertamina Sobat Bumi. Nantinya, para penerima beasiswa akan diminta untuk membuat proposal inovasi mengenai EBT dan rencana pemberdayaan serta edukasi masyarakatnya. Dalam pembuatan proposal, mereka akan dibimbing oleh mentor dari perguruan tinggi dan dikurasi oleh pihak Pertamina.

“10 hingga 15 proposal terbaik akan mendapat pendanaan implementasi dan berkesempatan untuk melakukan kunjungan inovasi DEB satu sama lain. Saya yakin ketika proposal mereka berhasil diimplementasikan, mereka akan menjadi unggul dalam persaingan di dunia kerja,” tambah Agus.

Program unggulan Desa Energi Berdikari dan Beasiswa Sobat Bumi menjadi bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) tujuan ke-4, pendidikan berkualitas, tujuan ke-7, energi bersih dan terjangkau, dan tujuan ke-13, penanganan perubahan iklim. Hal ini juga sejalan dengan prinsip Environment, Social & Governance (ESG).

Salah satu penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi asal Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Vina Syofiyatul Ulfa berbagi pengalamannya mengikuti aktivasi Desa Energi Berdikari di DEB Walahar, Karawang.

“Saat berkunjung ke DEB Walahar, saya dan teman-teman penerima beasiswa melihat bagaimana tempat wisata seluruhnya ditopang oleh energi bersih. Energi sinar matahari atau panel surya digunakan untuk menerangi tempat wisata ini dan sampah enceng gondok diubah menjadi biomassa yang dikonversi menjadi gas untuk keperluan memasak para UMKM. Di sana saya jadi paham bahwa energi bersih yang berasal dari sumber daya lokal bisa untuk membantu perekonomian masyarakat desa,” tutup Ulfa.

Tentang Pertamina Foundation

Pertamina Foundation didirikan dengan tujuan untuk lebih meningkatkan efektivitas kegiatan yang menyangkut Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan memberikan kontribusi positif terhadap para stakeholder. Semula bernama Yayasan Kesejahteraan Pegawai Pertamina (YKPP) yang telah berdiri sejak 15 Mei 1986, kemudian pada 12 Januari 2011 berganti nama menjadi Pertamina Foundation (PF). "Pertamina Foundation hadir dengan mengusung visi menjadi yayasan modern dan terpercaya melalui pemberdayaan masyarakat yang inspiratif untuk Indonesia maju dan sejahtera.”

Baca Juga: Pertamina Foundation Luncurkan Program PFpreneur 2023 guna Tingkatkan UMKM Lokal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti