KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) memastikan kesiapan aset
rig fleet yang dimiliki demi mendukung target produksi minyak 1 juta barel pada 2030. PDSI memiliki 47 rig yang terdiri dari 45 rig darat dan 2 rig laut dari beberapa tipe, yaitu
mechanical, electrical, cyber conventional, cyber skidding, dan
cyber walking. Dari ke-47 rig PDSI tersebut, enam rig merupakan investasi PDSI tahun 2020/2021. Empat rig merupakan rig darat, dua rig laut.
Terkait rig laut, keduanya merupakan rig dengan tipe
cyber. Pengembangan teknologi cyber di rig tersebut sepenuhnya dilakukan oleh perwira-perwira PDSI dan didesain khusus untuk kegiatan
workovers di PHE OSES. Selain tipe, kapasitas ke-47 rig ini pun beragam sesuai dengan jenis jasa dan layanan PDSI, yakni mulai dari 250-750 HP (horse power), 1000 HP, 1500 HP, dan 2000 HP. “Keandalan rig PDSI ini sudah kami buktikan di banyak kegiatan operasi pengeboran kami. Tidak hanya di pengeboran di
captive market kami, tapi juga di luar itu. Contohnya di Exxon Mobil (EMCL) dan Vico Indonesia,” jelas Direktur Utama PDSI Rio Dasmanto dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (5/8). Tercatat, rig-rig yang dimiliki PDSI pun memiliki teknologi beragam mulai dari
cyber conventional rig, cyber skidding rig dan
cyber walking rig.
Baca Juga: Pertamina NRE cetak pendapatan US$ 181 juta di semester I 2021 Project Manager Middle East PDSI Firmansyah Arifin mengungkapkan, rig dengan teknologi
cyber, skidding, dan
walking system mampu mengoptimalkan kinerja operasi pengeboran dan menciptakan efisiensi signifikan, terutama terkait dengan
fuel consumption dan
moving time. "Khusus
walking system rig, yang cocok untuk
batch drilling, bahkan mampu menciptakan efisiensi atau menghemat waktu hingga 30% dari jadwal operasional," kata Arifin. Di sisi lain, PDSI melakukan investasi baik land rig (empat unit) maupun
offshore rig (dua unit). Dari empat
land rig tersebut, tiga rig ditujukan untuk mendukung operasi pengeboran di Blok Rokan, Riau dan satu rig untuk Region 4 Subholding Upstream. Keempat
land rig hasil investasi tahun 2020/2021 ini berkapasitas 550 HP, tipe
mobile dengan
mechanical system dan
telescopic mast.
Asset Management Manager PDSI sekaligus PM Tim Persiapan Proyek Pertamina Hulu Rokan Wisnu Adi Nugroho mengungkapkan keenam unit rig 550 HP seluruhnya difabrikasi di Indonesia sehingga mendukung kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “PDSI sebagai penyedia jasa pendukung migas dalam keluarga besar BUMN, tentunya sangat mendukung road map pencapaian TKDN melalui optimalisasi penggunaan produk dalam negeri,” jelas Rio. PDSI pun menargetkan agar dapat terus menjadi perusahaan jasa pengeboran migas terbaik bagi industri hulu migas Indonesia dan pada akhirnya mampu memberikan kontribusi besar dalam mendukung target pemerintah mencapai lifting minyak 1 juta barel minyak bumi per hari dan gas 12 Miliar standar kaki kubik per hari pada 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari