KONTAN.CO.ID -TENGGARONG. PT Pertamina EP, melalui Asset 5 (PEP Asset 5) optimis dapat meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) di tahun 2020. Optimisme ini didukung dengan pemboran sumur di Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Senin (30/12). Adapun, sumur yang dibor adalah sumur Louise-1119 (LSE-1119) di lokasi LSE-P1704. Sumur tersebut dibor oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menggunakan rig OW 700 M.\
Baca Juga: Tingkatkan produksi, Pertamina EP raih laba sebesar US$ 604 juta Sumur LSE-1119 dibor hingga kedalaman akhir 1.500 meter. Sumur ini mulai dibor pada Senin (30/12) dan ditargetkan selesai dalam waktu 23 hari dan diprediksi akan menambah produksi minyak PEP Asset 5 sebesar 144 barrel oil per day (BOPD). Asset 5 General Manager Andri Haribowo menyampaikan bahwa PEP Asset 5 selalu siap memenuhi target produksi yang diberikan direksi kepada manajemen Asset 5. “Kami rencanakan dan eksekusi setiap rencana kerja dengan optimal sehingga target produksi dapat terpenuhi. Rig ini sebelumnya beroperasi di sumur LSE-1117 dan berhasil memberikan produksi minyak konstan di angka 500 BOPD,” ujar Andri. Sementara itu, President Director PEP Nanang Abdul Manaf, Asset 5 General Manager Andri Haribowo, beserta tim manajemen PEP dan PEP Asset 5 melanjutkan perjalanan menuju Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara pada Selasa (31/12). Agenda kunjungan ke Bunyu untuk meresmikan tajak sumur pengeboran B-1803B yang akan dilaksanakan satu hari sebelum memasuki tahun 2020.
Baca Juga: Pertamina Geber Pengembangan Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru Serupa dengan tajak sumur LSE-1119 di Sangasanga, tajak sumur B-1803B diawali dengan penyampaian safety briefing, dilanjutkan presentasi singkat tentang sumur B-1803B, sambutan Asset 5 General Manager Andri Haribowo, arahan President Director Pertamina EP (PEP) Nanang Abdul Manaf, penyerahan santunan bagi 60 anak yatim piatu Desa Bunyu Barat, Bunyu Timur, dan Bunyu Selatan senilai total Rp 30 juta. Sumur B-1803B dibor oleh PDSI dengan menggunakan rig PDSI, N110 M (1500 HP). Target kedalaman pengeboran sedalam 3.300 meter dan waktu penyelesaian selama 60 hari. Hidrokarbon dari sumur ini diprediksi memberikan sumbangsih bagi PEP Asset 5 sebesar 350 BOPD berupa minyak dan gas sebesar 1,50 MMSCFD. President Director PEP Nanang Abdul Manaf dalam arahannya kepada pejuang migas di Sangasanga maupun Bunyu menyampaikan bahwa kunjungan sebagai bentuk apresiasi direksi atas upaya pejuang migas PEP Asset 5 dalam menjaga produksi migas. “Perjuangan rekan-rekan di Asset 5 luar biasa hebatnya. Mulai dari paperwork hingga mendapat persetujuan SKK Migas, pembebasan lokasi, penyiapan lokasi, penyiapan logistik, hingga pengeboran. Kita tahu bahwa lebih dari 50% investasi dialokasikan ke Asset 5, kurang lebih sejumlah 49 sumur pengeboran, separuh lebih rencana kerja PEP ada di Asset 5,” ujar Nanang. Nanang turut mengapresiasi atas jam kerja selamat yang dicatatkan PEP hingga menjelang akhir tahun. “Hingga saat ini PEP telah mengantongi hampir 92 juta jam kerja selamat. Mudah-mudahan hingga akhir tahun nanti kita bisa mencatatkan zero fatality,” ujar Nanang.
Baca Juga: Pertamina EP-Cepu bidik laba bersih US$ 852 juta di tahun 2020 Tidak lupa Nanang Abdul Manaf mengajak muspika dan masyarakat untuk mendoakan serta mendukung aktivitas PEP, terutama PEP Asset 5. “Apabila kegiatan operasi produksi lancar dan produksi naik, dana bagi hasil migas juga turut mengalami kenaikan. Kenaikan ini akan berdampak langsung kepada daerah, khususnya untuk pembangunan daerah. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya. Sekedar informasi, PEP Asset 5 beroperasi di bawah pengawasan PEP dan menyediakan kebutuhan energi nasional dari wilayah Kalimantan. PEP Asset 5 mengoperasikan lapangan Sangasanga dan Sangatta (Kalimantan Timur). Tarakan dan Bunyu (Kalimantan Utara), dan Tanjung (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah). Berdasarkan data 29 Desember 2019 (year-to-date), produksi minyak mentah PEP Asset 5 berkisar pada 17.792 BOPD dari target 19.034 BOPD, atau realisasi sebesar 93,5%. Sedangkan produksi gas bumi berkisar pada 15,49 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dari target 14,34 MMSCFD, atau realisasi sebesar 108,1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini