KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, mempunyai tugas mencari sumber minyak dan gas untuk mendukung ketahanan energi nasional. Wilayah kerja Pertamina EP tersebar di lima asset dan 22 field di seluruh Indonesia sehingga terdapat banyak potensi Pertamina EP yang dapat terus dikembangkan.
Baca Juga: Menhub bilang kabut asap di Riau mulai mereda Kondisi musim kemarau yang berkepanjangan belakangan ini membuat banyaknya tiitk kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa provinsi di Indonesia. Hal ini membuat Pertamina EP tergerak untuk membantu Pemerintah daerah dalam menanggulangi kebakaran hutan yang terjadi di beberapa wilayah, antara lain di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Utara. Di Provinsi Riau, melalui PEP Asset 1 Lirik Field, telah dilaksanakan pemasangan jembatan sementara sebagai akses jalur pemadam kebakaran di Desa Seko Lubuk Tigo, Bantuan konsumsi untuk tim pemadam kebakaran selama 8 hari. Lalu, sewa alat berat selama 5 hari untuk pembuatan 10 titik embung sumber air dengan luasan 2,5 m pada sekitar area kebakaran di Desa Seluti, Bantuan pemadaman di Desa Seko Lubuk Tigo, Lirik pada Kamis (12/9) di sekitar SP 2 PEP Lirik antara pukul 22.00 - 03.00 WIB. Selain itu juga telah dibantu pemasangan rambu-rambu pencegahan pembakaran lahan di Kelurahan Ukui & Desa Ukui 2, Back up Kecamatan Koto Gasib (khususnya) dan Kabupaten Siak (umumnya) guna penanganan kebakaran di areal luar kawasan hutan (contoh pemadaman km 6 dan lahan warga).
Baca Juga: BNPB: 80% lahan terbakar berubah jadi lahan perkebunan Rencana bantuan selanjutnya yang akan dilaksanakan adalah Pembagian masker di Kabupaten Pelalawan kerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Pelalawan serta Pembuatan posko kesehatan di Kecamatan Koto Gasib, Siak kerjasama dengan Puskesmas Koto Gasib. Di Provinsi Sumatera Selatan, melalui Asset 1 Ramba Field, juga telah dilaksanakan pemberian bantuan pemadaman api di Desa Babat Ramba Jaya pada hari Kamis, 12 September 2019, Bantuan pemadaman karhutla di Desa 108, Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin pada hari Minggu, 15 September 2019, serta bersama Asset 2 Pendopo Field telah memberikan bantuan berupa BBM Solar 4.000 liter untuk alat berat permintaan dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin sesuai dengan arahan SKK Migas Sumbagsel. Asset 2 juga turut menyiagakan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) untuk penanggulangan Karhutla di wilayah Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Titik api terlihat pada tanggal 13 September 2019 dan sampai sekarang masih masih dapat ditanggulangi. Tim PKD akan siaga di lokasi untuk menjaga apabila terjadi keadaan darurat di sekitar titik api.
Baca Juga: Jokowi janjikan upaya penegakan hukum bagi pembakar hutan Di Provinsi Kalimantan Utara, Asset 5 Tarakan Field melalui Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat Tarakan Field (OKPD) sepanjang tahun 2019 sudah membantu pemadaman karhutla sebanyak dua puluh empat titik. Seluruh pemadaman dapat ditanggulangi melalui alat dan sarana milik Tarakan Field seperti fire truck dan fire jeep. Hermansyah Y Nasroen, Public Relation Manager Pertamina EP, mengatakan bahwa Pertamina EP akan berupaya untuk mendukung pemerintah dalam menanggulangi kebakaran hutan yang berada di sekitar wilayah kerja Perusahaan.
“Saat ini kegiatan operasi Perusahaan masih berjalan seperti biasa, tentunya kami akan meningkatkan kewaspadaan agar dampak kebakaran tidak mempengaruhi operasional, terutama terhadap fasilitas produksi dan sumur di lokasi,” ujarnya, dalam siaran pers hari ini.
Baca Juga: Polusi udara tak hanya menggangu paru-paru, ini tujuh dampaknya bagi tubuh Hermansyah mengatakan pentingnya sinergi dengan pemangku kepentingan terkait. “Menghadapi situasi seperti ini akan diperlukan hubungan yang intensif dengan instansi lain supaya bisa bekerjasama dan cepat bertukar informasi terbaru mengenai keadaan di wilayah kerja Perusahaan, semoga kondisi karhutla dapat teratasi dan dampak bagi masyarakat luas, terutama anak-anak, dapat ditanggulangi,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini