Pertamina EP berhasil bor sumur offshore perdana



KONTAN.CO.ID - PT Pertamina EP, melalui unit operasional Pertamina EP Asset 4 di Poleng Field, Pertamina EP  berhasil menyelesaikan pemboran sumur POL-N2. Pemboran Sumur POL-N2 merupakan pemboran perdana offshore PT Pertamina EP. Pemboran yang terletak di lepas pantai Laut Jawa dilakukan selama 47 hari menggunakan Rig Ensco 67 dengan kedalaman 8.696 ft.

Pemboran ini merupakan pemboran eksploitasi dengan jenis pemboran horizontal. Keberhasilan pemboran offshore sumur POL-N2 dapat diselesaikan secara aman dengan hasil produksi melebihi target sebesar 744 barel per hari (bph) dan gas 1.07 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

“Keberhasilan pemboran poleng adalah merupakan kerjasama team yang sangat solid antara Management Asset 4, Poleng Field, DWO, EPT dan arahan Management PEP Jakarta sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana, hal ini membuktikan bahwa Pertamina EP mampu mengelola pemboran sumur offshore,” ujar Didik Susilo selaku Asset 4 General Manager Pertamina EP dalam siaran persnya, Rabu (22/11).


Poleng Field Manager Charles P Siallagan menambahkan pemboran POL-N2 dapat diselesaikan lebih cepat dari target. Hal ini menjadi bukti Asset 4 Poleng Field mampu melakukan cost effectiveness yang telah dicanangkan.

“Dengan waktu pemboran lebih cepat Asset 4 Poleng Field mampu menekan biaya RKAP hingga 75%. Pemboran sumur POL-N2 yang semula dianggarkan sebesar sekitar USD 15,5 Juta realisasi biaya mampu ditekan menjadi sekitar USD 11,6 Juta,” ujar Charles.

Tdak hanya berhasil di pemboran POL-N2, Pertamina EP Asset 4 juga menunjukkan kepiawaiannya untuk pemboran di darat. Dalam hal ini pemboran sumur TPN-4 yang berlokasi di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Jawa Timur, juga berhasil mendapat produksi baru dengan hasil uji kandung minyak sekitar 250 BOPD pada jepitan 40/64.

"Sumur yang mulai di bor sejak 15 Oktober 2017 ini selesai dikerjakan dengan kedalaman sumur mencapai sekitar 2,022 meter dan  waktu pekerjaan yang lebih cepat dari target yaitu 31 hari serta membutuhkan biaya lebih efisien 25 % dari anggaran yang disetujui SKK Migas sekitar US$4,2 juta,” jelas Heru Irianto, Cepu Field Manager.

Heru mengatakan pekerjaan di struktur Tapen dilanjutkan dengan pemboran di titik sebelahnya yaitu Tapen 5 yang berjarak tidak jauh dari titik sumur Tapen 4. Hal ini untuk memenuhi komitmen kami dalam ketahanan produksi migas nasional..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini