Pertamina EP berkomitmen zero accident dalam kegiatan bisnis



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) berkomitmen tinggi dalam aktivitas operasi dan produksi dengan mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE) pada berbagai aktivitas di lapangan.

“Zero accident  merupakan komitmen bersama. Karena itu, aspek HSSE menjadi landasan bagi semua pekerja Pertamina EP,” ujar Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam rilisnya, Rabu (21/2).

Menurut Nanang,  HSSE bukan hanya slogan, tapi harus ditanamkan pada setiap orang yang terlibat dalam kegiatan usaha migas sehingga dapat tumbuh menjadi budaya. Apalagi industri hulu migas adalah industri yang sangat berisiko tinggi, baik risiko investasi maupun risiko operasional. “Karena itu, penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sudah menjadi kewajiban melekat yang harus dipenuhi oleh industri hulu migas agar selalu berkelanjutan,”katanya.


Komitmen Pertamina EP yang menjunjung tinggi komitmen zero accident pada aspek HSSE kegiatan operasi produksi  terbukti dari sejumlah penghargaan yang diraih perusahaan. Sepanjang 2017, misalnya, Pertamina EP menyabet sejumlah penghargaan, antara lain dua Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas yang diraih Field Rantau dan Field Tarakan serta 12 PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Pertamina EP juga meraih Penghargan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha atas capaian Jam Kerja Selamat dari Kementerian ESDM dan dua Penghargaan Subroto dalam bidang Keselamatan Minyak dan Gas Bumi dengan Kriteria jam Kerja Aman, serta Bidang Inovasi Energi dari Kementerian ESDM. Di luar itu, perusahaan juga memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan  Peringkat GOLD  yang diterima oleh delapan Field di Pertamina EP serta ISRS7 Level 7 Field Rantau yang diaudit oleh DNV GL.

“Total Recordable Insident Rate di Pertamina EP mencapai 0,16  merupakan hasil  terbaik dalam sejarah Pertamina EP sekaligus tergolong pencapaian terbaik di KKKS SKK Migas,”  jelas Nanang.

Untuk lebih meningkatkan pemahaman aspek HSSE terhadap seluruh pekerja, Pertamina EP menggelar acara Peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional 2018 di Jakarta, Senin (19/2) lalu. Kegiatan ini bertema “Jadikan HSSE Sebagai Beyond Culture”  dan dilakukan secara serentak di seluruh asset maupun Field yang tersebar di Indonesia.

Berbagai kegiatan mengisi bulan K3 disii dengan rangkaian kegiatan seputar keselamatan kerja, seperti penanganan keadaan darurat, pelatihan first aider, fire drill, perlombaan cerdas cermat serta kegiatan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan pentingnya aspek HSSE. Hal ini karena HSSE merupakan tolak ukur dan menjadi keharusan bagi performans perusahaan disamping tingkat dan capaian produksi. 

Syamsu Alam, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) sekaligus Komisaris Utama Pertamina EP, mengapresiasi peringatan bulan K3 Nasional yang diadakan Pertamina EP. Kegiatan yang dilakukan anak usaha Pertamina di sektor hulu migas itu mengajak semua para pekerja mengetahui lebih dalam lagi mengenai aspek-aspek HSSE.

“Saya mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir, saya menyimpulkan bahwa kegiatan ini mengajak kita semua para pekerja agar lebih memahami lebih dalam lagi mengenai aspek HSSE,” ujar dia. 

Asal tahu saja, PT Pertamina EP adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di samping itu, Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama.

Tahun ini, PT Pertamina EP memproyeksikan produksi minyak 83 ribu barel per hari (BPH) dan produksi gas sebesar 986,11 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Target produksi minyak ini lebih tinggi dari realisasi 2017, yaitu 77.200 BPH dan gas turun dari realisasi tahun lalu sebesar 1.018  MMSCFD.

PT Pertamina EP juga mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 755 juta dengan rincian US$ 328 juta untuk pengembangan bisnis dan US$ 427 juta pengembangan nonbisnis. Target pendapatan tahun ini US$ 2,73 miliar dan laba bersih US$ 547 juta. Sedangkan realisasi pendapatan dan laba bersih tahun lalu (belum diaudit) masing-masing US$ 2,76 miliar dan US$ 615 juta. 

Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina EP seluas 113,613.90 kilometer persegi merupakan limpahan dari sebagian besar Wilayah Kuasa Pertambangan Migas PT Pertamina (Persero).  WK  Pertamina EP terbagi ke dalam lima asset dan 21 field yang tersebar di seluruh Tanah Air. 

Di samping pengelolaan WK, pola pengusahaan usaha yang lain adalah dengan model pengelolaan melalui proyek-proyek, antara lain Pondok Makmur Development Project di Jawa Barat;  Paku Gajah Development Project di Sumatera Selatan; Jawa Gas Development Project di Jawa Tengah; dan Matindok Gas Development Project di Sulawesi Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini