JAKARTA. Mulai akhir tahun nanti, para nelayan di Pulau Bunyu, Bulungan, Kalimantan Utara, tak perlu risau kekurangan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Pasalnya, PT Pertamina EP sedang menyiapkan proyek senilai Rp 2,7 miliar untuk mengkonversi dari BBM menjadi bahan bakar gas berupa compressed natural gas (CNG). General Manager Pertamina EP Kawasan Timur Indonesia Satoto Agustono bilang pekan depan, pihaknya meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Balai Perikanan Kota Semarang untuk kerjasama pengadaan converter kit. "Penggunaan CNG bagi nelayan merupakan yang pertama kali di Indonesia," katanya, Jumat (15/2).Pertamina EP akan menghabiskan dana Rp 2 miliar untuk membeli CNG Plant, dan Rp 700 juta untuk pengadaan 100 unit converter kit. Menurut Satoto, converter kit tersebut akan dipinjamkan kepada para nelayan yang tinggal di Pulau Bunyu. Adapun, CNG akan dijual seharga Rp 3.000 per liter setara solar.Tahun lalu, Lapangan Bunyu memproduksi gas sebanyak 10 million metric standard cubic feet per day (mmscfd), yang merupakan produk ikutan dari produksi minyak, yang tahun lalu mencapai 7.420 barel per hari (bph).Dari total produksi gas tersebut, hanya 5 mmscfd yangdijual ke PLTG Tarakan. Sedangkan, sisanya dibakar sebagai gas flare. "Supaya produksi memiliki nilai tambah, kami manfaatkan untuk bahan bakar bagi nelayan. Diperkirakan bisa terpakai sebanyak 2 mmscfd," imbuh Satoto.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina EP konversi BBM jadi CNG di Pulau Bunyu
JAKARTA. Mulai akhir tahun nanti, para nelayan di Pulau Bunyu, Bulungan, Kalimantan Utara, tak perlu risau kekurangan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Pasalnya, PT Pertamina EP sedang menyiapkan proyek senilai Rp 2,7 miliar untuk mengkonversi dari BBM menjadi bahan bakar gas berupa compressed natural gas (CNG). General Manager Pertamina EP Kawasan Timur Indonesia Satoto Agustono bilang pekan depan, pihaknya meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Balai Perikanan Kota Semarang untuk kerjasama pengadaan converter kit. "Penggunaan CNG bagi nelayan merupakan yang pertama kali di Indonesia," katanya, Jumat (15/2).Pertamina EP akan menghabiskan dana Rp 2 miliar untuk membeli CNG Plant, dan Rp 700 juta untuk pengadaan 100 unit converter kit. Menurut Satoto, converter kit tersebut akan dipinjamkan kepada para nelayan yang tinggal di Pulau Bunyu. Adapun, CNG akan dijual seharga Rp 3.000 per liter setara solar.Tahun lalu, Lapangan Bunyu memproduksi gas sebanyak 10 million metric standard cubic feet per day (mmscfd), yang merupakan produk ikutan dari produksi minyak, yang tahun lalu mencapai 7.420 barel per hari (bph).Dari total produksi gas tersebut, hanya 5 mmscfd yangdijual ke PLTG Tarakan. Sedangkan, sisanya dibakar sebagai gas flare. "Supaya produksi memiliki nilai tambah, kami manfaatkan untuk bahan bakar bagi nelayan. Diperkirakan bisa terpakai sebanyak 2 mmscfd," imbuh Satoto.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News