JAKARTA. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Gili Timur, Bangkalan, jual beli gas yang dilakukan oleh PT Pertamina EP dan PT Media Karya Santosa (MKS) merupakan sistem jual beli lepas yang sudah dilakukan sejak tahun 2006. Seperti diketahui, saat ini MKS tengah terbelit kasus suap di Komisi Pemberantasan Korupsi dengan tersangka Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amien. Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah menjelaskan, awalnya Pertamina EP memang menginginkan langsung menjual gasnya ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bangkalan. Namun, belakangan MKS menyatakan kesiapannya membeli gas, karena MKS telah mengaku sudah menyiapkan plant pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gili. “Tapi pada akhirnya plant tersebut tidak berjalan," kata dia kepada KONTAN, Minggu (7/12). Pada akhirnya, Pertamina EP menyerahkan distribusi gas untuk kelistrikan wilayah Gili Timur diserahkan ke MKS bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Sumber Jaya. "Pertamina EP hanya mengetahui bahwa pihak MKS bekerjasama dengan BUMD PD Sumber Daya, dalam menyalurkan gas tersebut. Jadi, Kewenangan ada di MKS, kami sebagai penyalur saja," imbuh dia.
Pertamina EP tak lagi jual gas ke MKS
JAKARTA. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Gili Timur, Bangkalan, jual beli gas yang dilakukan oleh PT Pertamina EP dan PT Media Karya Santosa (MKS) merupakan sistem jual beli lepas yang sudah dilakukan sejak tahun 2006. Seperti diketahui, saat ini MKS tengah terbelit kasus suap di Komisi Pemberantasan Korupsi dengan tersangka Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amien. Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah menjelaskan, awalnya Pertamina EP memang menginginkan langsung menjual gasnya ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bangkalan. Namun, belakangan MKS menyatakan kesiapannya membeli gas, karena MKS telah mengaku sudah menyiapkan plant pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gili. “Tapi pada akhirnya plant tersebut tidak berjalan," kata dia kepada KONTAN, Minggu (7/12). Pada akhirnya, Pertamina EP menyerahkan distribusi gas untuk kelistrikan wilayah Gili Timur diserahkan ke MKS bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Sumber Jaya. "Pertamina EP hanya mengetahui bahwa pihak MKS bekerjasama dengan BUMD PD Sumber Daya, dalam menyalurkan gas tersebut. Jadi, Kewenangan ada di MKS, kami sebagai penyalur saja," imbuh dia.