JAKARTA. Untuk menggenjot produksi minyak, PT Pertamina E&P tahun ini akan melakukan pengeboran eksploitasi (produksi) terhadap 50 sumur. Selain itu, Pertamina juga melakukan pengeboran terhadap 25 sumur eksplorasi. "Kalau sumur eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru. Logikanya 1 barel minyak yang diproduksi, maka kami harus dapat cadangan 1 barel," terang Manajer Hubungan Masyarakat PT Pertamina EP Agus Amperianto kepada KONTAN di Jakarta, Rabu (18/1). Pengeboran sumur eksploitasi tersebut untuk mempertahankan produksi alamiah (natural decline rate) sumur-sumur minyak yang dikelola oleh Pertamina E&P. "Target produksi minyak kami tahun ini naik menjadi 134.000 barel per hari (BPH)," terang Agus yang berharap sumur baru bisa segera berproduksi. Tahun lalu, target produksi minyak Pertamina EP dipatok sebesar 132.000 BPH. Namun, realisasinya hanya tercapai 125.000 BPH. Agus bilang, produksi yang tidak mencapai target itu terjadi karena ada masalah produksi yang terjadi terhadap beberapa sumur.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina EP target mengebor 50 sumur tahun ini
JAKARTA. Untuk menggenjot produksi minyak, PT Pertamina E&P tahun ini akan melakukan pengeboran eksploitasi (produksi) terhadap 50 sumur. Selain itu, Pertamina juga melakukan pengeboran terhadap 25 sumur eksplorasi. "Kalau sumur eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru. Logikanya 1 barel minyak yang diproduksi, maka kami harus dapat cadangan 1 barel," terang Manajer Hubungan Masyarakat PT Pertamina EP Agus Amperianto kepada KONTAN di Jakarta, Rabu (18/1). Pengeboran sumur eksploitasi tersebut untuk mempertahankan produksi alamiah (natural decline rate) sumur-sumur minyak yang dikelola oleh Pertamina E&P. "Target produksi minyak kami tahun ini naik menjadi 134.000 barel per hari (BPH)," terang Agus yang berharap sumur baru bisa segera berproduksi. Tahun lalu, target produksi minyak Pertamina EP dipatok sebesar 132.000 BPH. Namun, realisasinya hanya tercapai 125.000 BPH. Agus bilang, produksi yang tidak mencapai target itu terjadi karena ada masalah produksi yang terjadi terhadap beberapa sumur.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News