Jakarta. Perusahaan penghasil minyak dan gas (migas) Pertamina EP memilih menggenjot produksi di tengah anjloknya harga minyak dunia. Salah satu kilangnya juga mencapai produksi terbesarnya. “Dengan kondisi minyak dunia saat ini, kami turut terkena imbasnya dengan anggaran tahun 2015 yang ada penyesuaian dipotong beberapa persen. Namun, kami tetap komitmen untuk terus berproduksi” ujar Muhammad Baron Public Relation Manager Pertamina EP dalam siaran persnya, Kamis (12/2). Pertamina EP mengatakan, Bunyu Field mengulang sejarah dalam peningkatan produksi terbesar setelah sukses menaikkan produksi sebanyak 4.112 BOPD dalam sehari pada selasa (3/2). “Keberhasilan ini dicapai setelah reparasi dilakukan di sumur BN-20, BN-30, BN-37, BN-39, B-139 dan B-164. Bunyu Field sukses meningkatkan produksi secara signifikan” ujarnya lagi.
Pertamina EP tetap genjot produksi migas
Jakarta. Perusahaan penghasil minyak dan gas (migas) Pertamina EP memilih menggenjot produksi di tengah anjloknya harga minyak dunia. Salah satu kilangnya juga mencapai produksi terbesarnya. “Dengan kondisi minyak dunia saat ini, kami turut terkena imbasnya dengan anggaran tahun 2015 yang ada penyesuaian dipotong beberapa persen. Namun, kami tetap komitmen untuk terus berproduksi” ujar Muhammad Baron Public Relation Manager Pertamina EP dalam siaran persnya, Kamis (12/2). Pertamina EP mengatakan, Bunyu Field mengulang sejarah dalam peningkatan produksi terbesar setelah sukses menaikkan produksi sebanyak 4.112 BOPD dalam sehari pada selasa (3/2). “Keberhasilan ini dicapai setelah reparasi dilakukan di sumur BN-20, BN-30, BN-37, BN-39, B-139 dan B-164. Bunyu Field sukses meningkatkan produksi secara signifikan” ujarnya lagi.