Pertamina EP Zona 4 Catat Pengeboran Terdalam, Tembus 769 Meter di Bawah Tanah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP (PEP) Zona 4 mencatatkan rekor pengeboran onshore terdalam menggunakan teknik Casing while Drilling (CwD). Tim Drilling and Well Intervention (DWI) PEP Zona 4 berhasil melakukan pengeboran dengan kedalaman 769,38 meter di wilayah kerja PEP Adera Field.

Pencapaian ini menjadi pengeboran dengan teknik CwD terdalam di Indonesia. Sebelumnya, rekor pengeboran CwD terdalam dipegang PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) di wilayah kerja PHSS Semberah dengan kedalaman 766 meter.

Casing While Drilling (CwD) memungkinkan proses pengeboran dan pemasangan pipa pelindung (casing) dilakukan secara bersamaan. Metode ini menggantikan cara konvensional yang selama ini dilakukan secara terpisah.


Baca Juga: Alokasi Biodiesel 2026 Ditetapkan, Ancaman Ekspansi Lahan Mengintai

Teknik CwD tak hanya menghasilkan pengeboran yang lebih dalam, tetapi juga memangkas waktu pengeboran hingga 30%–40%, menekan potensi kehilangan sirkulasi lumpur (lost circulation), serta meningkatkan stabilitas lubang bor.

Teknologi CwD menekan penggunaan energi dan material bor, mendukung operasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, efisiensi waktu pengeboran berkontribusi langsung pada peningkatan produksi migas domestik, mempercepat pasokan energi nasional, serta mengurangi ketergantungan impor.

“Metode ini memberi nilai tambah signifikan bagi perusahaan dan negara. Kami dapat bekerja lebih cepat, lebih aman, dan dengan biaya lebih efisien tanpa mengorbankan integritas dan keselamatan,” kata General Manager PEP Zona 4 Djudjuwanto dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (26/12/2025). 

Melalui keberhasilan operasi CwD terdalam di Indonesia ini, PEP Zona 4 menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam menjaga kemandirian energi nasional.

Langkah ini menandai babak baru dalam transformasi teknologi hulu migas Pertamina yang efisien, aman, dan berkelanjutan-sejalan dengan semangat Energi untuk Negeri.

Bagi PEP Zona 4, penerapan CwD bukan sekadar uji coba teknologi, melainkan strategi efisiensi operasional dan keselamatan kerja jangka panjang.

Seluruh tahapan operasi CwD dilaksanakan dengan standar HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) yang ketat. Hasilnya, operasi ini berhasil mencapai zero accident, sebuah pencapaian penting di tengah kondisi geologi yang kompleks dan tekanan waktu proyek yang tinggi.

“Di Pertamina, keselamatan bukan sekadar prosedur, tapi budaya. Setiap inovasi teknologi seperti CwD selalu kami desain dengan prinsip safety first,” ungkap Adam Syukron Nasution, Manager PEP Adera Field. Ia menambahkan, keberhasilan ini tidak terlepas dari pelatihan intensif, kesiapan personel di lapangan, serta koordinasi lintas fungsi antara tim.

Baca Juga: Bidik Pasar Kesehatan Pria, Phapros (PEHA) Luncurkan Produk Terapi DE di InaSAU 2025

Sebagai tambahan informasi, PHR Regional Sumatra Zona 4, adalah Subholding Upstream Pertamina yang mengoperasikan tujuh wilayah kerja Pertamina EP (PEP) dan Pertamina Hulu Energi (PHE), yaitu PEP Prabumulih Field, PEP Limau Field, PEP Adera Field, PEP Pendopo Field, PEP Ramba Field, PHE Ogan Komering, dan PHE Raja Tempirai.

Wilayah-wilayah kerja itu tersebar di dua kota, Prabumulih dan Palembang, serta sembilan kabupaten, yaitu Muara Enim, PALI, Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan ilir, dan Ogan Komering Ulu. 

Selanjutnya: Gapki Prediksi Produksi Sawit 2026 Naik 4%-5%, Fokus Produktivitas

Menarik Dibaca: Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lampaui Jumlah Penonton Film Agak Laen Pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News