Pertamina Geothermal Energy Dukung Pelestarian Lingkungan di Wilayah Operasinya



KONTAN.CO.ID - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) memberikan dukungannya kepada upaya konservasi lingkungan di Indonesia. PGE meyakini dengan memperkuat pelestarian lingkungan maka hal tersebut dapat menjadi solusi mengatasi ancaman perubahan iklim dan berkurangnya keanekaragaman hayati.

Tingkat keberlanjutan maupun dampak sosial dari sebuah perusahaan dapat diukur melalui tiga faktor, yakni aspek pengelolaan lingkungan (environmental), hubungan sosial dengan pekerja dan lingkungan sekitar (social), dan tata kelola perusahaan (governance).

Adapun beberapa strategi penerapan ESG di lingkungan PGE diantaranya dengan pengelolaan risiko iklim, perlindungan keanekaragaman hayati, mendorong supply chain sustainability dan responsible procurement, menyediakan tempat kerja yang inklusif, serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.


Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yani mengungkapkan, "Konservasi lingkungan telah menjadi landasan operasi PGE sejak lama untuk mengatasi perubahan iklim dan berkurangnya keanekaragaman hayati. Komitmen ini sudah kami wujudkan di beberapa area operasional kami."

Ahmad Yani mengatakan ancaman kerusakan lingkungan sudah menjadi hal nyata. Mengutip hasil penelitian Rainforest Action Network, diperkirakan terdapat sekitar 25 persen mamalia asli Indonesia yang saat ini terancam punah.  

Oleh karena itu, Ahmad Yani mengatakan, konservasi lingkungan menjadi perhatian serius bagi PGE. Bentuk komitmen ini, kata dia, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-14 dan ke-15.

Ahmad Yani menjelaskan adanya sejumlah upaya pelestarian lingkungan yang telah dilakukan PGE. Diantaranya, kata dia, menggunakan teknologi ramah lingkungan dan mengadopsi pendekatan berkelanjutan dalam kegiatan operasinya.

"PGE juga berkomitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati dengan menjalankan serangkaian program konservasi yang melibatkan masyarakat, LSM, dan pemerintah," tuturnya.

Ahmad Yani mengatakan pihaknya sudah memiliki sejumlah program perlindungan keanekaragaman hayati. Beberapa area PGE yang sudah menjalankannya seperti Kamojang, Ulubelu, Lahendong, dan Karaha.

Pada Area Kamojang, Ahmad Yani menjelaskan, di sana terdapat Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) yang sampai akhir tahun 2022 sudah melepasliarkan 112 ekor elang. "Selain itu, di area Kamojang juga dilakukan konservasi Lichen atau lumut kerak yang merupakan bioindikator dan penjaga keseimbangan air serta nutrisi ekosistem hutan," ujar Ahmad Yani.

Sementara itu, PGE juga melakukan budidaya kambing Saburai di Area Ulubelu. Ini merupakan jenis kambing endemik Lampung. "Sejak 2017 telah dibudidayakan 419 ekor kambing Saburai," ungkapnya.

Kemudian pada Area Lahendong, Ahmad Yani menjelaskan PGE telah melakukan konservasi Monyet Hitam Sulawesi atau Yaki (Macaca Nigra). Pada tahun 2023, PGE telah melepasliarkan delapan ekor Yaki.

Ke depan, Perseroan akan terus melakukan upaya pelestarian lingkungan sebagai bentuk keseriusan terhadap pembangunan berkelanjutan. “Pelestarian lingkungan akan terus menjadi fokus Perseroan guna mewujudkan net zero emission 2060,” tutupnya.

Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW. Rinciannya, sebanyak 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 13 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai tahun 2022 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.

Baca Juga: Bermitra dengan Chevron &Mubadala Energy,PGEO Jajaki Peluang Panas Bumi di Kotamobagu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti