KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berencana kembali mengungkit kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Corporate Secretary PGE, Muhammad Baron mengatakan, proses penyusunan serta persiapan-persiapan yang dibutuhkan untuk mendukung rencana penambahan kapasitas PLTP. “Secara besaran kapasitas tambahan belum dapat disampaikan sampai proses internal dan eksternal telah disetujui,” ujar Baron saat dihubungi Kontan.co.id (1/11).
Saat ini, kapasitas terpasang di dalam Wilayah Kerja PGE sendiri mencapai 1.877 megawatts (MW). Sebanyak 672 MW di antaranya dioperasikan sendiri oleh PGE, sedang 1.205 MW sisanya dioperasikan melalui Joint Operation Contract.
Baca Juga: PGE Siap Dorong Panas Bumi Jadi Katalis Dekarbonisasi Menurut Baron, PGE optimistis prospek bisnis Panas Bumi masih sangat menjanjikan dengan adanya potensi panas bumi di Indonesia serta kebutuhan energi terbarukan ke depan. “Sampai saat ini Pemerintah terus mendorong bisnis Panas Bumi bisa berkembang dengan mengeluarkan dan menyusun Regulasi yang mendukung,” imbuhnya lagi. Sedikit informasi, sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah akan berfokus mendahulukan pengembangan energi listrik panas bumi dalam rangka memaksimalkan potensi panas bumi di Indonesia yang berlimpah.
Baca Juga: Pemerintah Akan Fokus Mendahulukan Pengembangan Energi Listrik Panas Bumi Salah satu cara yang direncanakan ditempuh untuk mendanai agenda pengembangan panas bumi adalah dengan mendorong perusahaan geothermal milik pemerintah, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), untuk melantai di bursa. “Step awal sudah kita lakukan dengan PGE, supaya kita bisa kembali mendapat akses dana untuk berkembang, salah satu pilihannya adalah
Go Public, agar tidak membebani keuangan negara terus menerus," jelas Erick dalam acara Webinar Special Event Road to G20 by Himpuni, Selasa (25/10) sebagaimana telah diberitakan Kontan.co.id sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .