KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) direncanakan melantai di pasar modal pada paruh pertama tahun ini. Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan, pendaftaran PGE untuk initial public offering (IPO) rencananya dilangsungkan pada Maret 2022 ini, sehingga IPO diperkirakan bisa direalisasi pada bulan Juni 2022 mendatang. “Momentumnya menurut kami tepat. Orang sekarang lagi ngomongin dekarbonisasi semua, apalagi setelah COP 26 kemarin itu boleh dibilang hampir semuanya bicara mengenai energi baru terbarukan,” ujar Pahala dalam acara diskusi bersama media di Gedung Kementerian BUMN, Rabu malam (12/1). Rencananya, PGE akan melepas 20%-30% dalam hajatan IPO kelak. Pahala tidak merinci berapa target dana yang ingin dihimpun melalui aksi IPO tersebut. Namun, Pahala menyebutkan bahwa pihaknya tengah memiliki kebutuhan dana sekitar US$ 400 juta - US$ 500 juta untuk beragam agenda pengembangan panas bumi.
Pertamina Geothermal Energy (PGE) direncanakan IPO semester I 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) direncanakan melantai di pasar modal pada paruh pertama tahun ini. Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan, pendaftaran PGE untuk initial public offering (IPO) rencananya dilangsungkan pada Maret 2022 ini, sehingga IPO diperkirakan bisa direalisasi pada bulan Juni 2022 mendatang. “Momentumnya menurut kami tepat. Orang sekarang lagi ngomongin dekarbonisasi semua, apalagi setelah COP 26 kemarin itu boleh dibilang hampir semuanya bicara mengenai energi baru terbarukan,” ujar Pahala dalam acara diskusi bersama media di Gedung Kementerian BUMN, Rabu malam (12/1). Rencananya, PGE akan melepas 20%-30% dalam hajatan IPO kelak. Pahala tidak merinci berapa target dana yang ingin dihimpun melalui aksi IPO tersebut. Namun, Pahala menyebutkan bahwa pihaknya tengah memiliki kebutuhan dana sekitar US$ 400 juta - US$ 500 juta untuk beragam agenda pengembangan panas bumi.