KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melakukan transaksi afiliasi berupa kontrak pengadaan jasa mud logging unit (MLU) dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) pada 24 Juni 2025 lalu.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), PGEO meneken kontrak pengadaan jasa MLU beserta kelengkapannya untuk pengeboran, kerja ulang dan reparasi sumur (KURS) di area atau proyek PGEO dengan basis call off order (COO) yang dilaksanakan oleh PDSI. Transaksi ini dilakukan dengan metode penunjukkan langsung dalam rangka sinergi Pertamina Group.

PGEO sendiri memiliki hubungan afiliasi dengan PDSI, yang mana keduanya adalah anak perusahaan yang dikendalikan secara tidak langsung oleh PT Pertamina (Persero).

Kartu Debit KB Bank Catat Pertumbuhan Transaksi Tertinggi di Jaringan ATM Bersama

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Sebar Dividen US$ 136,4 juta dan Genjot Produksi

Kontrak jasa MLU beserta kelengkapannya untuk area atau proyek PGEO yang berlangsung pada 2025-2028 memiliki nilai sebesar Rp 24,32 miliar atau 0,0720% dari ekuitas PGEO.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan beberapa alasan. Di antaranya adalah pelaksanaan pengadaan kontrak yang mengacu kepada pedoman pengadaan barang/jasa yang berlaku di lingkungan PGEO dan PDSI yang memang ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan jasa MLU beserta kelengkapannya.

“Jasa Mud Longging Unit dibutuhkan guna mendukung rencana kerja pengeboran dan KURS PGEO tahun 2025 sampai dengan 2028,” tulis Manajemen PGEO dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/6).

Bagi PGEO, transaksi ini memberikan manfaat berupa efisiensi harga yang didapatkan dari well cost termasuk tarif harian operasi (THO), mobilisasi, dan demobilisasi yang lebih murah untuk setiap pengeboran di area atau proyek perusahaan.

Baca Juga: Performa Pertamina Geothermal (PGEO) Lesu pada Awal Tahun 2025, Ini Sebabnya

Selain itu, transaksi ini juga membuat rencana kerja pengeboran tetap berjalan sesuai dengan lini masa yang sudah ditetapkan. Transaksi ini juga memungkinkan pekerjaan pengeboran eksplorasi maupun make up well tetap berjalan sesuai program kerja yang sudah disusun.

“Perusahaan juga dapat mempertahankan kapasitas pembangkit listrik dengan pengeboran sumur agar produksi tidak mengalami penurunan, serta melengkapi dan menyediakan data operasi pengeboran yang akurat,” tambah Manajemen PGEO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News