Pertamina Geothermal (PGEO) Eksekusi Program MESOP 13,01 Juta Saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melaporkan hasil pelaksanaan Management and Employee Stock Option Program (MESOP). Emiten yang bergerak di industri panas bumi dari Grup Pertamina ini telah melaksanakan Program MESOP Tahap I dan Tahap II.

Corporate Secretary Pertamina Geothermal Energy Kitty Andhora mengungkapkan bahwa jumlah hak opsi yang dikonversi menjadi saham atau jumlah saham MESOP yang diterbitkan mencapai 13.016.558 (13,01 juta) lembar saham. Nominal exercise dari MESOP ini sebesar Rp 10,41 miliar.

Jumlah saham PGEO sebelum penerbitan saham Program MESOP I dan II adalah sebesar 41.495.007.591 (41,49 miliar). Sedangkan jumlah saham PGEO setelah Program MESOP I dan II menjadi sebesar 41.508.024.149 (41,50 miliar).


Baca Juga: BEI Mendorong BUMN Jumbo IPO Tahun Depan

"Hak opsi yang belum dilaksanakan pada periode ini dapat dilaksanakan pada periode pelaksanaan MESOP PGEO tahap selanjutnya," ungkap Kitty dalam keterbukaan informasi, Kamis (17/10).

Sampai dengan 30 September 2024, PT Pertamina Power Indonesia sebagai pengendali memiliki sebanyak 28,56 miliar saham atau 68,83% saham PGEO. Masdar Indonesia Solar Holdings RSC Limited menggenggam sebanyak 6,20 miliar saham atau 14,96% saham PGEO.

Baca Juga: Minat Investor Masih Tinggi, Prospek Emiten EBT Semakin Seksi

Pemegang saham signifikan PGEO berikutnya adalah PT Pertamina Pedeve Indonesia yang memiliki 2,47 miliar saham atau setara dengan 5,97%. Sedangkan kepemilikan publik sebanyak 4,24 miliar saham atau setara 10,23% total saham PGEO.

Dari sisi pergerakan saham, hingga Sesi I perdagangan Jumat (18/10) harga PGEO melemah 0,85% ke posisi Rp 1.160 per saham. Secara year to date, pergerakan harga saham PGEO mengakumulasi penurunan tipis 0,85%.

Selanjutnya: Harga Pangan di Kalimantan Barat 18 Oktober 2024: Tepung Terigu dan Beras Naik

Menarik Dibaca: Cuaca Besok Sabtu (19/10) di Yogyakarta Hujan Ringan di Wilayah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi